Masih belum jelas seberapa besar bahaya yang terjadi di stasiun kereta Brussels pada Selasa malam. Penyelidik Belgia yakin mereka telah mencegah serangan teroris. Seorang pria menyebabkan ledakan kecil di koridor. Pengguna Twitter Rémy Bonnaffé rupanya memposting fotonya. Pengacara berusia 23 tahun itu mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada seorang pun yang terluka.
Ledakan tersebut menarik perhatian tentara yang berpatroli di stasiun. Mereka menembaki penyerang, yang diyakini mengenakan sabuk bahan peledak. Tim penjinak bom kemudian menyelidiki orang yang tertembak, namun tidak menemukan alat peledak. Dokter tidak dapat mengobati penyerang selama ini dan pria tersebut akhirnya meninggal.
Kantor kejaksaan Belgia mengklasifikasikan insiden tersebut sebagai serangan teroris. Beberapa saksi melaporkan bahwa penyerang mengucapkan “Allahu akbar” (Tuhan Maha Besar).
Dilaporkan tidak ada korban jiwa, namun ledakan tersebut menyebabkan kepanikan di stasiun kereta Gare Central dan orang-orang melarikan diri. Lalu lintas kereta api dihentikan tak lama kemudian dan stasiun pusat serta bangunan di sekitarnya dievakuasi sebagai tindakan pencegahan. Tidak ada alat peledak lain yang ditemukan selama penggeledahan di area tersebut.
Teroris telah menyerang pusat transportasi di Brussels. Pada bulan Maret 2016, mereka melakukan pengeboman di bandara Brussels dan stasiun kereta bawah tanah.