Wajahnya berlumuran tanah dan berdarah, salah satu matanya bengkak dan tertutup. Anak laki-laki itu menyeka dengan tangannya dari darah. Namun kini tangannya berdarah. Dia ragu-ragu sejenak dan kemudian menyekanya di kursi ambulans yang digendong seorang asisten. Video sedih dari adegan ini beredar di seluruh dunia. Salah satu dari sedikit dokter yang masih bekerja di Aleppo mengirimkannya ke jurnalis Inggris Raf Sanchezsehingga menyadarkan masyarakat.
Nama anak laki-laki tersebut adalah Omran (awalnya salah disebut sebagai Omar) Daqneesh dan baru berusia 5 tahun. Tapi dia telah melihat hal-hal yang lebih buruk daripada yang harus dialami kebanyakan orang seumur hidup. Kini tatapannya kosong.
Daerah pemukiman yang dikuasai pemberontak terus-menerus menjadi sasaran serangan udara
Dia adalah salah satu yang selamat dari pemboman di lingkungannya di Aleppo: Karm al-Qaterji. Karena dikuasai oleh pemberontak, maka hal itu terjadi secara teratur sasaran serangan udara Rusia. Di sebelah Omran adalah menurut Telegraf empat anak lainnya terluka. Menurut aktivis Suriah, dipastikan mereka terkena bom Rusia. Namun hal ini belum terbukti. Pasukan penguasa Suriah Bashar al Assad juga dipertanyakan.
Penduduk telah hidup dalam ketakutan selama bertahun-tahun
Selama bertahun-tahun, penduduk Aleppo hidup dalam ketakutan akan serangan udara dan bom. Namun sejak pemberontak menerobos pengepungan rezim awal bulan ini, serangan yang dilakukan oleh pasukan Suriah dan Rusia telah mencapai tingkat yang baru. Mereka ingin menggunakan lebih banyak bom untuk menutup koridor yang menghubungkan Aleppo timur dengan seluruh kota sejak berakhirnya pengepungan.
Apakah Anda ingin membantu para dokter di Aleppo?
Foto Omran hanyalah sebagian kecil dari kengerian yang dihadapi masyarakat Suriah setiap hari. Banyak yang mengatakan negara-negara Barat tidak berbuat banyak untuk membantu masyarakat di wilayah tersebut. Dr. Hamzah Al Khatib, kepala rumah sakit anak-anak kamudi Aleppo, adalah satu dari sangat terakhir Dokter yang masih sekitar 300an.000 orang tersisa di bagian timur kota. Dia memulai petisi meminta bantuan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden AS Barack Obama. Jika Anda ingin membantu menghentikan serangan harian terhadap warga sipil di Suriah, lalu tandatangani dr. petisi di sini. Hamzah Al Khatib.
Terawat secara fisik, namun hancur secara psikologis
Berikut foto Omran usai dirawat dokter. Nyawanya mungkin terselamatkan, namun luka psikologisnya kemungkinan besar tidak akan pernah sembuh. Trauma parah terlihat pada wajah kecilnya. Namun rumah sakit tempatnya dirawat juga beberapa kali menjadi sasaran serangan udara. Jadi kengeriannya terus berlanjut.