Apa yang bisa dilakukan bank terhadap ancaman fintech? Kolaborasi itu sulit, laboratorium inovasi bisa menjadi salah satu caranya. HypoVereinsbank sedang mencobanya sekarang.
Deutsche Bank sedang mencari ide startup di tiga pusat inovasi, dan kini HypoVereinsbank pun mengikutinya. Anak perusahaan Munich dari bank besar Italia UniCredit membuka laboratorium inovasi bekerja sama dengan agensi Munich Hyve. Karyawan dari kedua perusahaan selanjutnya akan mengerjakan produk dan layanan perbankan baru. Laboratorium Inovasi adalah bagian dari strategi digitalisasi HypoVereinbank, jelas seorang juru bicara. Bank ini sudah terlibat sebagai sponsor dalam TechFounders Accelerator di Technical University of Munich.
“Digitalisasi secara mendasar mengubah tuntutan dan harapan nasabah bank di segala bidang. Dengan Lab Inovasi, kami telah menciptakan tempat di mana pengetahuan spesialis dan perbankan, semangat inovatif dan pengetahuan teknologi bersatu, yang menciptakan nilai tambah bagi pelanggan kami,” kata Boris Scukanec Hopinski, Kepala Digital di HypoVereinsbank.
Perusahaan yang berbasis di Munich ini tidak sendirian dalam upaya digitalnya di industri perbankan – dan relatif terlambat dalam hal ini. Namun pertanyaannya juga: Apakah bank tradisional masih dapat mempertahankan diri dari kekuatan startup fintech yang mengganggu? Pendiri Number26, Valentin Stalf, misalnya, memiliki keraguan: “Kami tidak percaya bahwa kami tiba-tiba mengharapkan produk online dan seluler modern dari bank,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Gründerszene. “Mengembangkan produk digital yang baik bukanlah sebuah keputusan yang dapat diambil di tingkat dewan, melainkan harus tertanam di dalam perusahaan sejak awal.”
Selain mendirikan laboratorium inovasi, bank lain juga berupaya menjalin kerja sama dengan fintech. Tahun lalu, anak perusahaan Commerzbank, Comdirekt, menjalin kolaborasi dengan start-up Lendstar, yang dikenal dengan “Lion’s Den”. Namun selang beberapa bulan, kolaborasi itu berakhir lagi. “Ada titik-titik di mana bank tidak bisa berkompromi,” katanya pernyataan singkat Comdirect Bank.
Seorang juru bicara pers tidak mau atau tidak bisa berkomentar tentang bagaimana seharusnya pekerjaan di Lab Inovasi HypoVereinsbank dilakukan dan mengapa bank tersebut memulai inisiatif ini sekarang. Anggota dewan Hyve, Johann Füller, juga tidak terlalu spesifik. Ia mengatakan: “Dari analisis hingga pengembangan ide hingga pembuatan prototipe, bersama-sama kami berupaya menerapkan pendekatan holistik terhadap inovasi digital.”
Hyve didirikan di Munich pada tahun 2000 dan memiliki lokasi tambahan di Wina dan Jakarta. Perusahaan melihat dirinya sebagai lembaga penelitian non-universitas. Menurut perusahaan, 70 persen dari sekitar 500 kliennya mencakup perusahaan DAX dari semua sektor industri dan jasa.