Gula darah tinggi umumnya dikaitkan terutama dengan diabetes atau obesitas, tetapi para peneliti Inggris kini telah menemukan hubungan antara apa yang disebut diet tinggi karbohidrat, yang biasanya memiliki efek samping gula darah tinggi, dan peningkatan kemungkinan gangguan kognitif. .
Insulin juga memainkan peran penting di sini. Alzheimer kadang-kadang bahkan disebut sebagai “diabetes tipe 3”.
Gula darah tinggi dan insulin sebagai faktor kuncinya
Salah satunya pada tanggal 25 Januari 2018 di jurnal ilmiah “Diabetologia” Studi bahasa Inggris diterbitkan meneliti pengaruh gula darah tinggi terhadap kemungkinan penurunan kinerja kognitif seperti Alzheimer atau demensia pada 5.189 orang selama 10 tahun dan menemukan hubungannya.
Justru karena demensia tidak dapat disembuhkan, penelitian mengenai faktor risiko menjadi sangat penting, kata Wuxiang Xie, salah satu peneliti dalam studi tersebut dari Imperial College London. Selain itu, Melissa Schilling meneliti dalam sebuah studi tahun 2016 bahwa penderita diabetes tipe 2 dan pasien insulin lebih mungkin terkena Alzheimer, yang lagi-lagi menjadikan hormon tubuh sendiri sebagai fokusnya.
Enzim pendegradasi insulin juga bertanggung jawab untuk memecah protein amiloid di otak, yang pada gilirannya terlibat dalam perkembangan penyakit Alzheimer. Oleh karena itu, Schilling menyebut orang dengan gula darah tinggi secara konsisten sebagai “pra-diabetes”.
Karbohidrat dan pengaruhnya terhadap otak
Peneliti Mayo Clinic, Rosebud O. Roberts, menemukan dalam penelitian tahun 2012 terhadap 1.000 orang yang menjalani diet tinggi karbohidrat bahwa ada hubungan antara peningkatan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi dan kemungkinan lebih besar terkena gangguan kognitif (yang dianggap sebagai pendahulunya demensia, misalnya).
Telah dibuktikan secara ilmiah bahwa peningkatan gula darah – juga akibat peningkatan asupan karbohidrat – dapat melemahkan pembuluh darah dan berpotensi meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke ringan.
Gula sederhana dan obesitas juga berdampak negatif pada tubuh, karena gula sederhana cenderung membuat sel menjadi resisten terhadap insulin, dan obesitas dapat meningkatkan jumlah protein amiloid di otak.