Google telah secara signifikan membatasi kerja samanya dengan Huawei. Dengan cara ini, raksasa teknologi Amerika mencegah pabrikan ponsel pintar China melengkapi perangkatnya dengan Google Suite – termasuk aplikasi seperti Play Store dan Gmail – di masa depan. Namun hal ini juga berarti bahwa Google tidak lagi bekerja sama dengan Huawei untuk menyediakan pembaruan Android untuk ponsel pintarnya.
Namun Departemen Perdagangan AS pada hari Senin segera melonggarkan sanksi terhadap Huawei dengan penundaan. Alhasil, pengguna smartphone yang ada bisa diberikan update dan pembaruan hingga 19 Agustus mendatang.
Ponsel pintar Huawei hampir tidak ada di AS
Perkembangan terkini di AS menimbulkan keraguan mengenai apakah Huawei dapat mempertahankan posisi kepemimpinan globalnya setelah tenggat waktu. Raksasa teknologi asal Tiongkok ini merupakan vendor ponsel pintar terbesar kedua di dunia setelah Samsung, meskipun mereka nyaris tidak berperan di AS.
Huawei memiliki pelanggan terbanyak di pasar dalam negerinya di Tiongkok. Menurut firma riset pasar Canalys, yang memberikan datanya kepada Business Insider, Huawei menyumbang 32,95 persen pengiriman ponsel cerdas pada kuartal pertama tahun 2019 di wilayah Tiongkok Raya, yang mencakup Hong Kong dan Taiwan serta Republik Rakyat Tiongkok.
Namun Huawei juga menjadi salah satu pemasok terpenting di pasar ponsel pintar di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika dengan pangsa 23,34 persen. Diikuti oleh Amerika Latin dengan 19 persen dan kawasan Asia-Pasifik dengan 6,4 persen. Di Amerika Utara, Huawei hanya memiliki pangsa 0,3 persen.
Langkah Google ini merupakan respons terhadap keputusan pemerintah AS pekan lalu yang memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam. Perusahaan-perusahaan Amerika sejak itu harus mendapatkan persetujuan pemerintah untuk bekerja sama dengan perusahaan teknologi Tiongkok.
Ponsel pintar Huawei saat ini tetap tidak terpengaruh dan masih memiliki akses ke layanan Google seperti Play Store. Namun, Google tidak akan lagi bekerja sama dengan perusahaan tersebut pada ponsel pintar masa depan. Setelah 19 Agustus, Google juga tidak lagi dapat mengeluarkan pembaruan perangkat lunak untuk produk Huawei, termasuk ponsel pintar perusahaan saat ini. Artinya, dukungan teknis di masa depan untuk perangkatnya harus datang dari Huawei dan bukan Google.
Huawei telah mengumumkan bahwa mereka telah mengembangkan sistem operasi ponsel cerdasnya sendiri untuk digunakan sebagai pengganti Android. Namun, perusahaan belum mempublikasikan rincian mengenai hal ini.
Teks ini diterjemahkan dan direvisi dari bahasa Inggris oleh Cornelia Meyer.