Perusahaan mobil Fiat Chrysler mengusulkan merger dengan Renault. Perusahaan mengumumkan ini pada hari Senin. Ini akan menjadi langkah besar bagi kedua perusahaan di pasar mobil global. Penggabungan akan menciptakan salah satu perusahaan mobil terbesar di dunia dan menantang pemimpin pasar Volkswagen dan Toyota. Namun tidak menutup kemungkinan perundingan tersebut akan berakhir tanpa hasil.
Pakar mobil Jerman Ferdinand Dudenhöffer meyakini kemungkinan kerja sama antara kedua produsen mobil tersebut masuk akal. “Dunia otomotif saat ini sedang berubah secara radikal,” tulisnya dalam analisis yang tersedia untuk Business Insider. Dia melihat belanja yang tinggi untuk mobilitas listrik, pasar yang lemah, presiden AS yang tidak dapat diprediksi, dan kendaraan otonom sebagai masalah yang paling mendesak. Dengan merger, Renault dan Fiat Chrysler akan memiliki peluang untuk memposisikan diri mereka lebih baik. Secara umum, ada kecenderungan ke arah kerja sama dan merger dalam industri, seperti yang ditunjukkan BMW dan Daimler dalam kolaborasi mereka di bidang layanan mobilitas.
“Kita membutuhkan kelompok industri yang solid, kuat dan terkonsolidasi”
Fiat Chrysler mengusulkan penggabungan perusahaan dengan jumlah saham yang sama sebagai merger 50/50. Renault membenarkan telah menerima proposal tersebut. Dewan Renault akan membahas tawaran tersebut pagi ini dan kemudian memberikan komentar secara tertulis, kata perusahaan itu di Boulogne-Billancourt dekat Paris.
“Kombinasi yang diusulkan ini akan menciptakan produsen mobil global yang unggul dalam hal penjualan, volume, profitabilitas dan teknologi serta bermanfaat bagi pemegang saham perusahaan,” kata Fiat Chrysler dalam sebuah pernyataan. Sudah ada diskusi antara kedua perusahaan untuk mengidentifikasi produk dan wilayah untuk kolaborasi.
Pabrikan Perancis Renault telah lama menjalin aliansi dengan produsen mobil Jepang Nissan dan Mitsubishi. Bersama-sama mereka menjual 10,76 juta kendaraan tahun lalu. Dengan raksasa mobil Amerika-Italia FCA, pabrikannya akan memiliki lebih dari 15 juta. Jumlah tersebut secara signifikan akan melampaui Volkswagen (10,83 juta).
FCA antara lain mengusung merek Alfa Romeo, Fiat, Chrysler, Dodge, Jeep dan Maserati. Menurut informasinya sendiri, grup tersebut memiliki sekitar 199.000 karyawan. Menurut informasi sebelumnya dari Jepang, Renault sedang mencari merger dengan Nissan. Namun, bosnya, Hiroto Saikawa, baru-baru ini menegaskan bahwa merger tidak diperlukan.
Pekan lalu, Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis Bruno Le Maire meminta agar aliansi Renault dan Nissan diperkuat. “Kita membutuhkan kelompok industri yang solid, kuat dan terkonsolidasi,” ujarnya. Negara Perancis punya pengaruh besar terhadap Renault karena menguasai 15 persen saham. Renault memegang 43,4 persen saham Nissan. Nissan, pada gilirannya, memiliki 15 persen saham di Renault.
Setelah penangkapan eksekutif mobil Carlos Ghosn di Jepang, aliansi mobil Perancis-Jepang yang ia ciptakan dan kendalikan mengalami krisis yang serius. Ghosn dituduh melanggar peraturan pasar saham di Jepang. Sejak saat itu, dia telah didakwa beberapa kali dengan dugaan pelanggaran lainnya dan baru-baru ini dibebaskan dengan jaminan untuk kedua kalinya. Ghosn telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.
jsh/dpa