Terkadang suatu pencapaian tercapai tanpa dunia menyadarinya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah perjalanan luar angkasa, tim dari Badan Antariksa Eropa (ESA) berhasil menggunakan molekul udara dari tepi atmosfer sebagai bahan bakar.
Penemuan ini dapat membuat bahan bakar di satelit dan stasiun luar angkasa tidak diperlukan lagi di masa depan. Hal ini juga akan memungkinkan satelit beroperasi lebih lama dan lebih efisien. Oleh karena itu, satelit akan dapat melakukan operasi di orbit rendah selama bertahun-tahun. Tapi hasilnya satu jumpa pers dipublikasikan di situs web ESA juga menarik mengenai misi Mars di masa depan.
Satelit bertenaga udara dan stasiun luar angkasa
Seluruh sistem penggerak dikembangkan oleh SITAEL di Italia. Para peneliti menciptakan ruang vakum dan mensimulasikan ketinggian 200 kilometer untuk uji coba. Tantangan terbesarnya adalah mengembangkan sistem untuk menyerap molekul udara yang perlu dikumpulkan dan dikompresi – biasanya molekul tersebut akan melompat. Untuk menciptakan gaya penggerak, molekul-molekul ini harus bermuatan listrik dan karenanya dipercepat. Sistem ini dirancang oleh perusahaan QuinteScience di Polandia.
SITAEL telah mengembangkan penggerak dua tahap untuk memastikan akselerasi udara masuk yang lebih baik, yang lebih berat daripada sistem penggerak listrik tradisional. “Tim menjalankan simulasi komputer mengenai perilaku partikel untuk mensimulasikan opsi penangkapan yang berbeda, namun semuanya bermuara pada pengujian langsung untuk melihat apakah gabungan asupan dan mesin akan bekerja sama,” kata Louis Walpot dari ESA.
Aplikasi ke Mars?
Mesin bertenaga udara ini juga dapat digunakan di tepi luar atmosfer planet lain, seperti Mars. Hal ini dapat menjadi dasar sistem propulsi terpadu untuk misi luar angkasa dan membuka peluang baru untuk menjelajahi planet lain. “Hasil ini berarti bahwa penggerak listrik bukan lagi sekedar teori, namun sebuah konsep kerja nyata yang siap dikembangkan suatu hari nanti menjadi dasar untuk serangkaian misi baru,” jelas Walpot.
LIHAT JUGA: “SpaceX Meluncurkan Roket Paling Kuat di Dunia – Dan Menembak Tesla Roadster Milik Elon Musk Ke Mars”
Dengan ini, ESA telah menetapkan tonggak penting bagi kolonisasi Mars di masa depan. Sesuatu yang hanya bisa diimpikan oleh perusahaan Elon Musk, SpaceX, hingga saat ini. Musk sebelumnya berasumsi bahwa tangki bahan bakar perlu dipasang terlebih dahulu di orbit untuk menyediakan tenaga penggerak roket. Temuan ESA membuka kemungkinan-kemungkinan baru.