Minggu lalu tweet Elon Musk sedang “menghancurkan Mars”. Beberapa jam kemudian, dia menambahkan: “T-shirt segera hadir”.
Meski kicauannya khas gaya eksentrik Elon Musk, miliarder tersebut sudah lama serius memikirkan gagasan menembakkan senjata nuklir ke Planet Merah dengan tujuan terraforming — yaitu membuat permukaan planet lebih layak huni bagi manusia.
Saat tampil di “Pertunjukan Terlambat dengan Stephen ColbertMusk mengatakan pada tahun 2015 bahwa Mars dapat menjadi lebih hangat dengan menjatuhkan senjata termonuklir (bom hidrogen) di kutub – sehingga Colbert menjulukinya sebagai “penjahat super”.
Beberapa minggu kemudian Elon Musk menjelaskan lebih detail, di sebuah acara untuknya Perusahaan sistem tenaga surya Solar City. Dia mengatakan tujuannya adalah untuk menciptakan dua “miniatur matahari” di atas kutub dengan menggunakan senjata nuklir.
Hal ini dimaksudkan untuk menguapkan air yang saat ini ada di es di kutub Mars dan melepaskan CO2 ke atmosfer, yang akan menimbulkan efek rumah kaca di planet tersebut.
Musk tidak merahasiakan rencananya untuk menjajah Mars. Ini adalah salah satu misi terpenting perusahaan luar angkasanya, SpaceX.
LIHAT JUGA: Saat uji peluncuran, roket SpaceX membakar cagar alam seluas 400.000 meter persegi
Namun, ilmu pengetahuan di balik proyek senjata nuklirnya di Mars tidak sepenuhnya benar. Pada tahun 2018, dua peneliti dari Universitas Colorado dan Arizona Utara menyelidiki kemungkinan penggunaan CO2 untuk terraform Mars. Mereka menyimpulkan bahwa hal ini tidak mungkin dilakukan dengan teknologi saat ini.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Astronomy ini mengidentifikasi dua masalah. Salah satu alasannya adalah jumlah CO2 di Mars tidak cukup untuk menghasilkan efek yang diinginkan. Kedua, partikel-partikel dari atmosfer Mars terus-menerus hilang ke luar angkasa, sehingga CO2 juga akan merembes dari atmosfer ke luar angkasa.
Masih harus dilihat apakah Musk akan membuat kaos dengan rencana Marsnya atau tidak – tetapi perusahaannya dikenal menjual produk yang tidak biasa dan terkadang berbahaya.