Apophis, “dewa kekacauan” Mesir kuno, akan turun ke bumi dalam sepuluh tahun.
Kemungkinan terjadinya tabrakan langsung dengan asteroid berukuran lebar 340 meter ini adalah satu dalam 45.000. Namun saat ia terbang, ia hampir akan menyerempet permukaan bumi dan berada dalam jarak sekitar 30.000 kilometer dari Bumi.
Jika lintasan “Dewa Kekacauan” berubah sedikit saja, konsekuensinya akan menjadi bencana besar. Dibandingkan dengan asteroid lain yang pernah menabrak Bumi dalam sejarah manusia, kebangkitan Apophis akan membuat segalanya menjadi kerdil.
Tidak ada pertahanan terhadap asteroid
Para ilmuwan berspekulasi bahwa hanya masalah waktu sebelum asteroid menghantam Bumi. Yang terbaru bergabung dengan grup ini adalah miliarder Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX dan seorang fisikawan.
“Sebuah batu besar akan menghantam Bumi pada suatu saat dan kita saat ini tidak memiliki pertahanan,” tulis Musk di Twitter tentang asteroid “Dewa Kekacauan”.
//twitter.com/mims/statuses/1163200504811249664?ref_src=twsrc%5Etfw
Nama yang bagus! Kita tidak perlu khawatir mengenai hal ini, namun sebuah batu besar pada akhirnya akan menghantam bumi dan saat ini kita tidak mempunyai pertahanan. https://t.co/XhY8uoNNax
Dia tidak salah. NASA memiliki instrumen untuk mempelajari dan melindungi Bumi dari asteroid yang berpotensi berbahaya. Namun saat ini tidak ada protokol yang diterapkan untuk melindungi planet ini jika ada asteroid yang bertabrakan.
Awal tahun ini, NASA mengumumkan demonstrasi pertama teknologi pertahanan planet. Apa yang disebut Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) akan menjadi misi pertama badan antariksa tersebut untuk menunjukkan rencana pertahanannya.
Pengaruh Bumi terhadap Asteroid
Biasanya, kebanyakan orang khawatir tentang bagaimana asteroid dapat menghancurkan Bumi, namun hanya sedikit yang memikirkan dampak Bumi terhadap asteroid.
“Dewa Kekacauan”, misalnya, tidak akan kebal terhadap dampak pertemuan dekat dengan Bumi. Menurut ilmuwan NASA, medan gravitasi planet tentu akan berdampak pada orbit asteroid dan dapat mengubah cara Apophis berputar.
Menariknya, gaya gravitasi juga dapat menyebabkan perubahan pada permukaan Apophis sehingga menyebabkan longsoran salju.
Kesempatan untuk ilmu pengetahuan
Bukan hal yang aneh jika asteroid terbang melewati Bumi dari jarak lima hingga sepuluh meter, tetapi asteroid seukuran Apophis jarang terjadi. Bukan saja jumlahnya lebih sedikit, tapi biasanya mereka juga tidak melintas sedekat Bumi.

“Kami akan mengamati asteroid tersebut menggunakan teleskop berbasis optik dan radar. Dengan observasi radar, kita mungkin bisa melihat detail permukaan sekecil beberapa meter,” jelas Marin Brozovic, ilmuwan radar di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA.
Teks ini ditulis oleh Franziska Heck dari bahasa Inggris menerjemahkan.