shutterstock_553440733
stok foto

Kelompok kepentingan pompa bensin memperingatkan kenaikan drastis harga bensin di Jerman. Pada saat yang sama, Menteri Lingkungan Hidup Svenja Schulze juga menyerukan pajak yang lebih tinggi untuk bahan bakar dan minyak pemanas.

Asosiasi SPBU membunyikan alarm: Sebuah pernyataan yang diperoleh Business Insider memperingatkan akan kenaikan harga yang tinggi di SPBU. Alasannya adalah tingginya kerentanan sistem pasokan, seperti yang terlihat dalam beberapa hari dan minggu terakhir.

Pada bulan September, kecelakaan di kilang di Bavaria membuat sistem berada di bawah tekanan. Sekarang juga terdapat rendahnya permukaan air di sungai Rhine dan Danube, yang membuat pilihan transportasi jauh lebih sulit. Pasalnya, kapal tanker hanya mampu mengangkut sebagian muatannya. Hal ini menyebabkan kemacetan di SPBU. Sebab: “Sebagian besar rantai logistik dilakukan melalui sungai,” tulis asosiasi SPBU.

Asosiasi SPBU: “Masalahnya adalah logistik, terutama pada mil terakhir”

Namun masalahnya juga bersifat sistemik. Perusahaan minyak “didorong oleh hasil triwulanan dan berusaha mengoptimalkan area bisnis mereka. Ini berarti bahwa proses secara keseluruhan sudah tepat sasaran dan situasi krisis hanya dapat diatasi secara terbatas,” bunyi pernyataan tersebut.

Sebenarnya tidak ada kekurangan bahan bakar. Pemerintah federal telah melepaskan sebagian cadangan minyak Jerman. “Masalahnya adalah logistik, terutama pada mil terakhir,” kritik asosiasi tersebut.

“Jika permasalahan besar yang ada tidak teratasi, misalnya karena curah hujan yang berkepanjangan dan jika terjadi skenario krisis yang tidak terduga, kemungkinan besar biaya lebih lanjut akan dibebankan kepada pelanggan akhir,” para pemangku kepentingan SPBU memperingatkan. Dua euro untuk satu liter bahan bakar berkualitas tinggi “lebih dari yang bisa dibayangkan”.

Menteri Lingkungan Hidup merencanakan harga CO2 untuk bensin dan minyak pemanas

Pada saat yang sama, Menteri Lingkungan Hidup Svenja Schulze (SPD) bermaksud untuk memperkenalkan “pajak CO2” agar Jerman dapat mencapai kemajuan dalam perlindungan iklim. CO2 seharusnya memiliki harga yang nyata, jelasnya pada pertemuan hari Rabu Pidato di Universitas Humboldt di Berlin. Sebaliknya, penghematan CO2 harus dihargai.

Namun, sistem seperti itu tidak boleh menimbulkan beban tambahan bagi warga negara, kata Schulze: “Usulan saya adalah: Kita membuat bahan bakar fosil yang digunakan untuk pemanas atau transportasi menjadi lebih mahal dan sebagai imbalannya membuat listrik lebih murah.” Dia sudah mengerjakan konsep terkait bersama dengan Menteri Keuangan Olaf Scholz (SPD).

cm

HK Prize