Sisim Lee menyukai pekerjaannya sebagai insinyur di perusahaan mobil listrik Tesla. Tentu saja bukan niatnya untuk berhenti di situ dan memulai perusahaannya sendiri.
Namun apa yang awalnya merupakan proyek sampingan yang menyenangkan baginya, yaitu menemukan obat mabuk, berubah menjadi sesuatu yang besar, sehingga ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan memulai perusahaan.
Permulaannya akan dilakukan pada 5 Juli Pemulihan pagi hari resmi dibuka dan menawarkan obat untuk mabuk.
Semuanya dimulai sekitar setahun yang lalu ketika Lee, yang saat itu berusia 26 tahun, melakukan perjalanan ke negara asalnya, Korea Selatan. Tanah itu miliknya Budaya pesta akrab. Ini berarti menghabiskan banyak waktu bersama teman-temannya dan sering mabuk. Namun alih-alih menderita mabuk terus-menerus, teman-temannya di Korea memberinya obat mabuk yang sangat populer di sana.
Dana tersebut membantunya, kata Lee kepada Business Insider. “Saya bangun keesokan harinya dengan perasaan luar biasa.”
Ketika dia kembali ke Amerika Serikat, dia mencari koneksi serupa, namun tidak ada yang berhasil dengan baik. Dia kemudian memesan sejumlah dana dari Korea Selatan – melalui internet. Dia membagikan dana tersebut kepada teman-temannya. Mereka antusias dengan minuman tersebut dan tiba-tiba semua orang menginginkannya.
“Saya mencoba mengimpor bahan ini” dan dia menjadi perantara, katanya kepada Business Insider. Namun, perusahaan-perusahaan tersebut tidak tertarik untuk bekerja sama dengan seseorang yang tidak mereka kenal dan tidak mengenal pasar minuman atau barang konsumsi di AS.
Lalu dia mendapat ide cemerlang: Tidak bisakah dia membuat minumannya sendiri? Dia mengambil jurusan nanoteknologi dan bioteknologi selama tiga tahun di universitas sebelum mendapatkan gelar master di bidang ilmu komputer.
Dia meneliti bahan-bahannya dan menemukan bahwa Jing Liang, seorang peneliti di Universitas California, Los Angeles, yang Studi tentang pengobatan herbal diterbitkan melawan mabuk.
Ramuan yang menghentikan mabuk
Salah satu bahan rahasia, menurut penelitian Liang, tampaknya adalah campuran herbal yang disebut DHM (dihydromyricetin), yang dapat ditemukan di pohon kismis Oriental atau teh rotan, kata Lee.
Campuran herbal dari pohon-pohon ini telah digunakan selama ribuan tahun untuk melawan mabuk, demikian temuan Lee.
“Kita mabuk ketika kita mengonsumsi alkohol lebih banyak daripada yang bisa diproses oleh hati kita dan semacam racun tercipta di dalam diri kita,” katanya.
Terlalu banyak asam ini menyebabkan peradangan seperti sakit kepala. Minum terlalu banyak alkohol terlalu cepat juga bisa menyebabkan mual. DHM membantu tubuh mengeluarkan asam beracun ini, jelas direktur pelaksana. (Penjelasan lebih teknis dapat ditemukan di sini.)
Lee juga menemukan bahwa ini bekerja sangat baik untuk minuman anti mabuk. “Kemurnian dan kuantitasnya penting dan Anda juga memerlukan banyak bahan lain untuk mengatasi mabuk. Anda kehilangan vitamin B dan C dalam tubuh Anda. Itu tidak ada dalam minuman Korea, katanya.
Dengan bantuan Liang, siapa yang mau membantunya dan beberapa teman teknologi lainnya, mereka mengembangkan formula mereka sendiri bersama-sama.
Mabuk untuk kepentingan perusahaan
Begitu ia mendapatkan formulanya, ia membutuhkan produsen agar bisa memproduksi obat tersebut dalam jumlah banyak untuk dirinya dan teman-temannya. Jadi dia melakukan perjalanan ke Asia selama dua minggu. Pertama dia menguji sampelnya pada dirinya sendiri.
“Saya benar-benar mabuk setiap malam,” katanya. Obat mabuknya tampaknya berhasil. “Tapi saya seorang yang skeptis. Saya bertanya pada diri sendiri, mungkin saya kurang minum?”
Jadi dia mengambil video dirinya sendiri sehingga dia bisa memastikan setelahnya bahwa dia benar-benar ketat.
Dia bahkan mencobanya beberapa kali tanpa obatnya hanya untuk memastikan dia mabuk keesokan harinya.
“Itu tidak sehat,” tambahnya. “Beratku bertambah 15 pon.”
Dia membutuhkan lebih banyak kelinci percobaan. Dia meminta teman-temannya untuk menyebarkan minuman tersebut ke lebih banyak orang dan tanggapannya sebagian besar positif. 80 persen orang mengatakan hal itu membantu mereka.
“Kami masih sangat skeptis. Kami ingin mengesampingkan bias. Kami harus memberikannya kepada orang yang bahkan tidak kami kenal. Tapi kami tidak bisa mendapatkan cukup banyak orang untuk menjadi sukarelawan dan berkata, ‘Tentu, saya akan mabuk dan meminum minuman aneh yang Anda buat ini,'” kata Lee sambil tertawa.
Mereka membuat situs web sederhana di mana mereka… Menjelaskan ilmu di balik minuman tersebut. Lee mempostingnya di Facebook dan meminta teman-temannya untuk membagikannya. Venture Capitol di Toronto melihat postingan tersebut dan memasangnya Perburuan Produksebuah situs web yang membantu mempromosikan produk baru.
Dan kemudian obat mabuknya mencapai puncaknya.
“Semalam kami menjadi nomor 2 di Product Hunt. Kami bahkan bukan pemula pada saat itu. Kami hanya orang-orang yang membuat hal ini, “katanya. Hari itu, 10.000 orang datang untuk mencoba produk tersebut. Tiba-tiba media ikut serta dan memberitakannya.
“Kami harus meminta maaf dan mengubah situs web sehingga orang tidak dapat memesan sampel tetapi dimasukkan ke dalam daftar tunggu,” katanya.
Berita itu terus menyebar. Dalam beberapa minggu berikutnya, 20.000 pihak berkepentingan tambahan ditambahkan ke daftar tunggu. Lalu ada 30.000 orang. Dia memulai grup Facebook pribadi sehingga dia dapat berbicara dengan banyak orang tentang hal itu. Pada akhirnya ada 800 orang yang dia ajak bicara. Kotak suratnya kebanjiran dan semua orang menginginkan produknya. Bahkan “Shark Tank”, versi asli dari acara TV terkenal “The Lion’s Den”, bertanya kepadanya.
Dia bisa melakukan satu hal
Menangkan sekelompok investor yang terdiri dari 500 startup dan pelaku bisnis lainnya yang mendanai produksi nyata pertama.
Jelas bahwa dia harus berhenti dari pekerjaannya dan memberi kesempatan pada perusahaan.
“Meninggalkan Tesla adalah keputusan yang sulit. Jika saya bisa melakukan keduanya, saya akan melakukan keduanya,” katanya. Namun dia merasa mempunyai tugas spesifik yang harus dilakukan: menemukan obat untuk mengatasi mabuk. Dan dia akan menyesalinya selamanya jika dia tidak mencobanya.
Lee bahkan berharap suatu hari nanti mendapat penunjukan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) agar dokter bisa meresepkannya sebagai obat.
Banyak orang di seluruh dunia pasti akan menyukainya.
Diterjemahkan oleh Matthias Olschewski