shutterstock_453781357 Bir Heineken
monticello/Shutterstock

Pembuat bir menderita akibat bisnis yang buruk di Rusia. Permintaan di pasar nasional telah menurun selama bertahun-tahun – hal ini sebagian besar disebabkan oleh buruknya situasi ekonomi di negara tersebut. Kini Kremlin juga memastikan produsen bir semakin terjerumus ke dalam zona merah.

Pemerintah di bawah Presiden Vladimir Putin telah menyatakan perang terhadap alkoholisme. Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari enam pria Rusia kecanduan alkohol. Oleh karena itu, iklan bir dan minuman beralkohol lainnya hampir sepenuhnya dilarang untuk dilihat publik.

Pajak atas anggur, vodka, dll. telah ditingkatkan, penjualan di kios telah dilarang, dan yang terbaru adalah ukuran botol yang diperbolehkan telah dibatasi. Botol yang disebut “ukuran super” tidak lagi diperbolehkan sejak Januari. Botol plastik untuk bir kini hanya mampu menampung cairan maksimal 1,5 liter.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh penyiar bisnis Uang CNN Ada juga rencana untuk melarang bir dalam botol plastik secara menyeluruh. Laporan tersebut menyebutkan Juli mendatang sebagai kemungkinan tanggalnya. Jadi pabrik bir sudah aktif dan berjalan. Menurut laporan tersebut, para pengamat industri khawatir bahwa penghapusan botol plastik dapat menyusutkan pasar bir sebesar 5 persen.

Menurut Asosiasi Pembuat Bir Rusia, sekitar 42 persen dari seluruh produk bir antara St. Petersburg dan Vladivostok dijual dalam botol plastik. Pembuatannya lebih murah dibandingkan botol kaca atau kaleng.

Merek internasional juga terkena dampak aturan yang lebih ketat ini, termasuk Heineken, Beck’s, dan Carlsberg. Seperti yang dilaporkan CNN Money, produser Belanda Heineken saat ini mencatat kerugian dalam kisaran persentase dua digit. Saat ini kita sedang mengalami “tahun-tahun yang sangat sulit”, kata CEO Heineken.

LIHAT JUGA: “Iklan Super Bowl dari raksasa bir ini adalah respons terbaik terhadap kebijakan Trump”

Direktur pelaksana pabrik bir Denmark, Carlsberg, juga berbicara tentang penurunan pendapatan, meskipun situasi mereknya tidak lagi seburuk beberapa tahun lalu. Tim juga harus menerima kekalahan dalam kisaran persentase dua digit untuk sementara waktu.

Di Carlsberg, bisnis Rusia menyumbang 16 persen dari keseluruhan hasil. Sekitar tiga tahun lalu, ketika langkah pertama pemerintah mulai berlaku, anak perusahaan Rusia, Baltika, menutup salah satu pabriknya.

Produsen bir terbesar di dunia Anheuser-Busch-Inbev sudah memiliki empat pabrik bir di Rusia tertutup. Kelompok perusahaan tersebut antara lain mencakup merek Jerman Beck’s dan Hasseröder.

Hk Pools