jalur kereta api regional DE shutterstock_232960285
Leonid Andronov/Shutterstock

Seorang remaja berusia 17 tahun melukai empat orang dan melukai ringan satu orang lainnya di kereta regional dekat Würzburg pada Senin malam. Pencari suaka asal Afghanistan menyerang penumpang dengan kapak dan pisau. Dia ditembak polisi saat mencoba melarikan diri.

Politisi Partai Hijau Renate Künast mengkritik tindakan polisi dalam sebuah tweet yang mendapat serangan tajam di media sosial.

Menteri Dalam Negeri Bavaria, Joachim Herrmann (CSU) menyinggung serangan terhadap ARDMajalah malam satu “Tindakan yang benar-benar mengerikan, sesuatu yang belum pernah kami alami di Bavaria.” Dua orang yang terluka parah diyakini berada dalam bahaya. Korban penyerangan adalah satu keluarga beranggotakan tiga orang asal Hong Kong dan pacar anak perempuan tersebut.

Kejahatan itu terjadi secara tiba-tiba dan motifnya masih belum jelas Herrmann menjelaskan Selasa pagi. Masih belum jelas apakah ada latar belakang Islam. Namun, bendera ISIS yang dilukis dengan tangan ditemukan pada penyerangnya. Ada pernyataan bahwa penyerang “Allahu Akbar” (Bahasa Arab untuk: Tuhan Maha Besar).

Pelaku melarikan diri ke Jerman dua tahun lalu tanpa orang tuanya. Sejak itu dia tinggal di distrik Würzburg. Pertama di sebuah fasilitas di Ochsenfurt, terakhir di keluarga angkat.

Setelah penyerangan tersebut, kereta dihentikan dengan pengereman darurat sesaat sebelum Würzburg. Remaja itu melarikan diri. Menurut Herrmann, ada yang mengambil alih Tugas khusus memaksa pengejaran. Remaja berusia 17 tahun itu menyerang layanan darurat dengan senjatanya. Mereka kemudian menembak beberapa kali dan membunuhnya.

Renate Künast mengomentari prosedur tersebut sebagai berikut di Twitter:

Polisi Upper Bavaria Selatan menanggapi:

Künast membalas:

Rainer Wendt, ketua Persatuan Polisi Jerman, dikutip oleh SWR3:

Salah satu pengguna Twitter berkata:

Yang lain menjawab:

Banyak warga media sosial yang menilai cuitan Künast tidak pada tempatnya karena menjadikan penyerangnya sebagai korban. Terlebih lagi, dalam tanggapan pertamanya ia dengan sangat singkat mengungkapkan simpatinya kepada para korban dan tidak mempertimbangkan kemungkinan bahwa operasi tersebut mungkin tepat dilakukan.

SDy Hari Ini