Tim Cook mengalami kekalahan
Getty/Justin Sullivan

Perusahaan chip Qualcomm telah memenangkan kasus di AS dalam sengketa paten globalnya dengan Apple. Para juri di California menemukan bahwa Apple melanggar tiga paten Qualcomm dan memberikan perusahaan chip tersebut sekitar $31,6 juta, menurut dokumen pengadilan.

Jumlah sebesar ini secara finansial tidak relevan bagi kedua belah pihak. Namun Qualcomm dalam kasus ini juga merasa prihatin dengan temuan mendasar pelanggaran paten yang dilakukan Apple. Qualcomm juga dapat menggunakan keputusan tersebut untuk membenarkan tuntutan royalti sebesar lima persen dari harga perangkatnya untuk patennya.

Tiga paten yang dipilih Qualcomm dari portofolionya menjelaskan teknologi untuk menghubungkan ponsel cerdas ke Internet dengan cepat, untuk interaksi antara prosesor utama dan chip radio, dan untuk pemrosesan grafis. Perusahaan chip tersebut mengutip hal ini sebagai contoh teknologinya yang membuat ponsel pintar lebih efisien dan lebih murah. Qualcomm terutama dikenal sebagai pemasok prosesor dan chip nirkabel, tetapi juga mengklaim telah menemukan banyak teknologi lainnya.

Qualcomm dituduh melakukan persaingan tidak sehat

Sidang gugatan Apple terhadap Qualcomm, yang jumlahnya bisa mencapai miliaran, dimulai pada pertengahan April di California. Perselisihan dimulai ketika Apple menggugat Qualcomm pada tahun 2017, dengan tuduhan bahwa perusahaan chip tersebut mengenakan biaya yang berlebihan untuk penggunaan patennya. Apple berpendapat bahwa karena perusahaan chip tersebut tidak menginginkan harga tetap, melainkan bagian dari harga jual perangkat, maka mereka mencoba mengambil keuntungan yang tidak adil dari inovasi Apple sendiri.

Produsen kontrak Apple juga telah bergabung dalam proses ini. Sejak itu, Qualcomm tidak lagi menerima uang dari produsen iPhone.

Sebagai imbalannya, Qualcomm menuduh Apple melanggar banyak paten di banyak negara. Di Jerman, Qualcomm memenangkan larangan penjualan beberapa model iPhone lama dengan chip dari saingannya Intel. Apple untuk sementara berhenti menjualnya, tetapi membawanya kembali ke pasar dengan chip dari Qualcomm. Perusahaan iPhone tersebut menjelaskan bahwa tuntutan hukum pelanggaran paten hanyalah sebuah manuver untuk mengalihkan perhatian dari tekanan terhadap model bisnis Qualcomm.

Regulator persaingan usaha AS, FTC, juga menuduh Qualcomm melakukan persaingan tidak sehat karena perusahaan tersebut mengikat kesepakatan chip dengan perjanjian lisensi dasar untuk patennya. Qualcomm membantah tuduhan tersebut. Kasus ini disidangkan pada bulan Januari di hadapan hakim, bukan juri, dan keputusannya masih menunggu keputusan.

Nomor Sdy