Berdasarkan penyelidikan kecelakaan, awak pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh itu mengikuti semua peraturan.
Reuters

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) sangat prihatin dengan masa depan Boeing 737 Max sehingga mereka memanggil para ahli dari NASA dan Angkatan Udara AS untuk memastikan pesawat tersebut aman dan siap terbang kembali.

Administrasi Penerbangan Federal AS pada hari Selasa mengatakan pihaknya meluncurkan komite penasihat teknis untuk meninjau pembaruan perangkat lunak Boeing 737 Max. Inovasi ini harus mendapat persetujuan FAA sebelum pesawat bisa terbang kembali.

Komite tersebut terdiri dari para ahli dari FAA, NASA, Angkatan Udara AS dan sebuah divisi dari Departemen Transportasi AS. Tidak ada satupun anggota komite yang terlibat dalam sertifikasi awal pesawat tersebut, kata FAA lantang Reuters.

Keputusan FAA sangat penting untuk masa depan Boeing 737 Max

Reuters melaporkan bahwa penilaian kelompok ahli ini “akan berdampak langsung pada keputusan FAA mengenai kembalinya armada 737 Max dengan aman” dan akan “mengklarifikasi di mana penyelidikan lebih lanjut diperlukan sebelum FAA menyetujui perubahan desain.”

Dalam sebuah pernyataan kepada Business Insider, Boeing mengatakan perusahaannya menyambut baik tim baru tersebut dan “berharap dapat bekerja sama dengan tim ahli.”

“Keselamatan adalah prioritas utama kami saat kami merancang, membangun, mengirimkan dan memelihara pesawat Boeing.”

Dua kecelakaan dalam enam bulan

jatuhnya Ethiopian Airlines Boeing 737 maks 8Foto AP/Mulugeta Ayene

Model pesawat ini telah mendapat sorotan di seluruh dunia sejak Maret setelah Ethiopian Airlines 737 Max jatuh tak lama setelah lepas landas. Semua penumpang tewas. Ini merupakan kejadian kedua dalam enam bulan terakhir. Pada bulan Oktober 2018, pesawat 737 Max milik maskapai penerbangan Indonesia Lion Air jatuh, menewaskan semua penumpangnya. Sebanyak 346 orang tewas dalam dua kecelakaan tersebut.

Boeing telah mengembangkan inovasi perangkat lunak untuk 737 Max, namun belum menyerahkannya ke FAA untuk mendapatkan persetujuan. Perbaikan tersebut berfokus pada perangkat lunak anti-stall otomatis MCAS pada pesawat, karena diyakini telah gagal dalam dua kecelakaan tersebut. Boeing mengonfirmasi hal ini berdasarkan laporan awal penyelidikan.

Menurut Boeing, kesalahan pilot juga mungkin terjadi

Namun Boeing mempertahankan desain pesawatnya dan proses sertifikasinya. Ada pendapat bahwa hal ini mungkin juga merupakan kesalahan pilot, meskipun Boeing berjanji untuk menjadi lebih aman dan “mendapatkan dan memenangkan kembali” kepercayaan penumpang.

FAA sendiri juga dikritik karena mengizinkan produsen pesawat seperti Boeing untuk mensertifikasi sebagian produk mereka sendiri sebuah sistem yang menurut para ahli dapat merusak reputasi Amerika sebagai otoritas keselamatan penerbangan sehubungan dengan jatuhnya 737 Max.

Keputusan FAA untuk membentuk komite penasihat teknis untuk 737 Max didasarkan pada penyelidikan pemerintah dan peninjauan oleh Kongres AS. Investigasi ini fokus pada bagaimana FAA mengizinkan pesawat untuk terbang.

UE dan Kanada ingin menguji sendiri perangkat lunaknya

Boeing 737 Maks
Boeing 737 Maks
Foto AP/Ted S. Warren

UE dan Kanada mengatakan mereka akan meninjau sendiri perangkat lunak Boeing, yang mungkin merupakan penghinaan terhadap AS dan FAA.

Boeing telah berjanji untuk menjadikan pesawat tersebut sebagai “salah satu pesawat teraman yang pernah ada” jika diizinkan untuk terbang lagi.

Artikel ini diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Claudia Saatz.

lagu togel