Galaksi Bima Sakti
Dave Muda/Flickr

Para astronom telah mencari isotop aluminium aluminium(I) fluorida (AlF) selama lebih dari 30 tahun. Sudah pada tahun 1984, radiasi gamma dari peluruhan beta isotop dapat diidentifikasi berdasarkan data dari satelit HEAO3. Menurut pengukuran ini, seharusnya ada sekitar dua massa matahari AlF di Bima Sakti.

Karena alat ukurnya kurang sensitif, peneliti tidak bisa mengidentifikasi AlF secara langsung dalam waktu yang lama. Sebuah tim astrofisikawan dari Institut Astrofisika Harvard-Smithsonian dan Institut Max Planck Namun, kini AlF telah dapat dideteksi pada nova CK Vulpeculae, mungkin salah satu nova tertua yang terdokumentasi di konstelasi Vulpecula, yang berjarak sekitar 2.280 tahun cahaya.

Vulpecula didokumentasikan sejak tahun 1670

Vulpecula pertama kali didokumentasikan pada bulan Juni 1670 ketika pertama kali berkobar. Nova kembali berkobar setahun kemudian dan tetap terlihat dengan mata telanjang hingga tahun 1672. Vulpecula masih bisa dilihat dengan teleskop hingga saat ini. Pada tahun 2015, para peneliti menemukan bahwa dia mungkin memang demikian adalah hasil dari tabrakan dua bintang.

Di area kecil aliran gas molekuler di sekitar Vulpecula, para peneliti kini dapat mendeteksi tanda molekul isotop menggunakan alat seperti interferometer NOEMA dan penerima Band 5 teleskop ALMA. Kehadirannya mendukung hipotesis tabrakan bintang.

Dalam laporannya, para peneliti menulis: “Kami melaporkan pengamatan garis rotasi gelombang milimeter dari isotopolog aluminium(I)-fluorida, yang mengandung isotop radioaktif. Pengamatan ini bisa menjadi batu loncatan menuju identifikasi yang jelas terhadap sumber aluminium galaksi lainnya.”

Tidak jelas apakah ada sumber aluminium lain di alam semesta

Tingginya proporsi aluminium dalam nova juga merupakan indikasi bahwa sebelum tumbukan, vulpekula CK mengandung setidaknya satu bintang sebesar massa Matahari, yang berevolusi menjadi taji merah besar.

Karena para peneliti tidak memperkirakan jumlah isotop yang cukup, jelas juga bahwa penggabungan bintang di Bima Sakti tidak cukup untuk menghasilkan jumlah aluminium yang diperkirakan. Namun, para peneliti juga menyatakan bahwa massa atom sebenarnya mungkin lebih tinggi dari yang diamati. Ini berarti bahwa ada sumber lain atau peran merger bintang jauh lebih penting.

HK Malam Ini