AS akan mempertahankan sanksi keras terhadap Korea Utara sampai negara yang terisolasi itu membongkar senjata nuklirnya, menurut Menteri Luar Negeri Mike Pompeo. “Presiden (Donald) Trump sangat jelas mengenai rangkaian pelucutan senjata dan keringanan sanksi,” kata Pompeo pada Kamis setelah pertemuan dengan presiden Korea Selatan dan menteri luar negeri Jepang di Seoul.
“Kita akan melakukan perlucutan senjata nuklir sepenuhnya; Hanya dengan cara itulah sanksi akan dicabut.” Pompeo rupanya menjauhkan diri dari posisi Korea Utara, yang menyatakan bahwa proses tersebut harus dilaksanakan secara bertahap oleh kedua belah pihak. Pernyataan setelah pertemuan puncak antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tidak menyebutkan kapan Korea Utara akan menghentikan program nuklirnya atau bagaimana perlucutan senjata akan diverifikasi.
Pompeo: Kim menyadari bahwa dia perlu segera menyingkirkan persenjataan nuklirnya
Kim memahami bahwa Korea Utara harus segera melepaskan diri dari persenjataan nuklirnya, kata Pompeo. Denuklirisasi Korea Utara akan menjadi sebuah proses dan tidak mudah. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyatakan lega atas hasil KTT tersebut. Dunia telah lolos dari ancaman perang nuklir, katanya. Presiden AS dan Kim menandatangani perjanjian di Singapura di mana Korea Utara setuju untuk berupaya mencapai denuklirisasi penuh di semenanjung Korea. Kritikus menuduh Trump memberikan terlalu banyak konsesi kepada Kim tanpa imbalan apa pun yang nyata.
Sementara itu, Korea Utara dan Selatan mengadakan perundingan militer untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade. Para jenderal dari kedua belah pihak bertemu di kota perbatasan Panmunjom di zona demiliterisasi. Terakhir kali pembicaraan semacam itu terjadi pada tahun 2007.
Jepang sebelumnya bereaksi dengan kekhawatiran terhadap rencana Trump untuk membatalkan latihan militer dengan Korea Selatan. Sumber-sumber di pemerintahan AS mengatakan masih belum jelas jenis latihan militer gabungan apa yang akan menjadi korban dari zona larangan bepergian yang baru yang dicanangkan Trump. AS memiliki 28.500 tentara yang ditempatkan di Korea Selatan, yang secara resmi masih berperang dengan Korea Utara. Kedua negara mengakhiri perang mereka pada tahun 1950 hingga 1953 hanya dengan gencatan senjata dan bukan dengan perjanjian damai.