Ini adalah duel aneh yang terjadi antara Tiongkok dan AS. Duel yang untungnya tidak dilakukan dengan bom dan darah, melainkan dengan manuver dan wawancara. Namun hal ini pun cukup untuk menakuti banyak orang di dunia ini.
Ada yang bertanya-tanya apakah AS benar-benar perlu mengirim kapal penyerang yang penuh dengan jet tempur F-35 modern ke Laut Cina Selatan, di mana keadaan sudah cukup berbahaya. Itulah yang terjadi pada musim semi ini. Apakah pakar radar paling terkenal di Tiongkok harus menyebarkan berita bahwa sistem terbarunya juga dapat mengungkap kedok pesawat siluman yang sangat kompleks. Begitu juga dengan jet tempur F-35 yang dimaksud. Meski jaraknya ratusan kilometer. Inilah yang terjadi beberapa hari yang lalu. Hal ini tentu tidak menciptakan kepercayaan di antara kedua kekuatan nuklir tersebut.
Jet tempur F-35 bukannya tidak terlihat
Namun kenyataannya, duel tersebut memasuki babak berikutnya minggu ini. Dan sekali lagi tentang jet tempur F-35, senjata termahal di dunia dan permata mahkota Angkatan Udara AS. Apakah mereka benar-benar rentan seperti klaim Tiongkok? Apakah mereka masih berguna bagi militer AS?
Ya dan tidak, demikian jawaban singkat para pakar militer Barat. Ya, pesawat tempur generasi kelima juga terbuat dari logam dan bukan udara. Mereka pasti dapat dideteksi oleh sistem radar khusus yang menggunakan gelombang elektromagnetik. Bahkan pada jarak yang jauh. Sekalipun hal ini tidak dapat diverifikasi secara independen, kemungkinan besar Tiongkok memiliki radar semacam itu. Tapi tidak, jet tempur F-35 bukan berarti tidak berguna. Jauh dari itu.
Negara-negara yang membeli jet F-35 tahu bahwa pesawat tersebut akan memainkan peran utama dalam beberapa dekade mendatang, kata pakar keamanan Rebecca Grant dalam sebuah wawancara dengan Business Insider. “Hal yang menyenangkan tentang (pesawat F-35) adalah mereka tidak begitu rentan. Anda tidak dapat menggoyahkan mereka hanya dengan satu pukulan.”
Tiongkok dan Rusia sedang mengembangkan alternatif F-35
Pakar militer Barat juga percaya bahwa sistem radar baru tidak secara otomatis mewakili jebakan mematikan bagi pilot siluman. Data yang mereka kumpulkan terlalu kabur untuk itu. “(Radar) akan dapat mengkomunikasikan bahwa ada sesuatu di sana, tetapi tidak akan dapat mengkarakterisasi (objek musuh),” Todd Harrison, pakar penerbangan di Pusat Studi Strategis dan Internasional, baru-baru ini mengatakan kepada Business Insider dikatakan. .
Justin Bronk dari Royal United Services Institute setuju. “Tiongkok mungkin lebih mengetahui lokasi pesawat siluman AS,” katanya kepada Business Insider. Namun, negara tersebut masih belum bisa menggunakan informasi tersebut untuk menembakkan rudal yang dapat mengenai pesawat musuh. Hal ini juga yang menyebabkan pakar militer Grant yakin bahwa pesawat siluman terbaru seperti F-35 masih menjadi tantangan besar bagi Tiongkok. “Tidak ada teknologi ajaib yang bisa membuat pilot siluman menjadi usang dalam sekejap,” kata Grant.
Baca juga: Kongres AS Kesal: Kapal Induk Baru Angkatan Laut Punya Kelemahan Krusial
China dan Rusia sedang mengembangkan pesawat siluman modern mereka sendiri, J-20 dan Su-57. Namun, diyakini secara luas bahwa jet-jet ini belum secanggih F-35 Amerika. Militer Tiongkok juga sedang mengerjakan pembom siluman, yang disebut H-20.
Artikel ini merupakan versi ringkasan dari artikel yang dimuat di BI edisi AS. Teks telah diubah dan dipersingkat untuk tujuan ini. Anda dapat menemukan artikel aslinya di sini.