Orang Jerman menghabiskan rata-rata satu jam sehari di platform seperti Facebook dan Instagram. Hal ini tidak hanya berdampak positif, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah survei.

Beristirahat dari media sosial dapat berdampak positif pada kesejahteraan. (gambar simbol)

Konten di jejaring sosial mempengaruhi kesejahteraan anggotanya. Itu punya satu Jajak pendapat oleh lembaga penelitian opini Viga atas nama langganan majalah Readly. 2.000 pengguna ditanyai apa dampak Facebook dan layanan lainnya terhadap harga diri mereka. Hasilnya: Jejaring sosial mempunyai pengaruh positif dan negatif terhadap kesehatan mental.

Setelah menggunakan media sosial, 21 persen dari mereka yang disurvei merasa bahwa orang lain lebih bersenang-senang dalam hidup mereka dibandingkan mereka, katanya. Dan 18 persen kemudian merasa seolah-olah “mereka tidak cukup baik”. Alasannya: Para pengguna platform sering kali harus menghadapi komentar kebencian, cita-cita kecantikan yang tidak realistis, dan rasa malu terhadap tubuh.

Sebaliknya, ada anggota yang terutama mengasosiasikan aspek positif dengan jejaring sosial. 24 persen dari mereka yang disurvei mengatakan Misalnya saja merasa lebih rileks setelah menggunakan media sosial. Dan 21 persen mengatakan media sosial membuat mereka lebih bahagia, menurut Readly.

Lebih banyak argumen daripada di kehidupan nyata

Readly juga mengevaluasi pengaruh Facebook, Instagram, dan WhatsApp terhadap hubungan. Berdasarkan hal ini, 20 persen dari mereka yang disurvei di negara ini yang mengambil jeda media sosial merasa lebih “hadir” bersama teman dan keluarga selama jeda tersebut. Hal ini mungkin terjadi karena perselisihan sering terjadi di platform. Secara khusus, Generasi Z dan Milenial lebih sering bertengkar daripada rata-rata (28 dan 19 persen) dengan teman, anggota keluarga, dan pasangan melalui jejaring sosial.

Menurut evaluasi penelitian, penghentian penggunaan media sosial tampaknya berdampak positif pada kesejahteraan pengguna. “Meskipun sebagian besar wanita merasa lebih rileks dan tidak terlalu terganggu selama istirahat ini, bagi pria hal ini tampaknya sangat bermanfaat bagi kepercayaan diri mereka,” katanya. Hampir 65 persen pria yang disurvei merasa lebih menarik saat jeda media sosial dan 59 persen lebih puas dengan kehidupan mereka.

Mengurangi kecemasan dan depresi

Hasilnya mencerminkan evaluasi survei AS yang baru-baru ini diterbitkan. Ternyata hidup tanpa Facebook bisa membuat Anda lebih bahagia. Pengguna yang disurvei dikatakan lebih puas jika tidak membuka Facebook selama masa penelitian. Menurut penelitian, bahkan kecemasan dan depresi pun menurun selama periode tersebut.

Gambar: Oliver Rossi/Getty Images; Grafik: Siap

SGP hari Ini