Ayah Otto Warmbier pada konferensi pers pada 15 Juni
Gambar GettyPelajar Amerika Otto Warmbier, yang diekstradisi dari Korea Utara ke AS pekan lalu, meninggal kemarin pada usia 22 tahun. Dia dipenjara oleh rezim Korea Utara dan dijatuhi hukuman 15 tahun di kamp kerja paksa karena merobohkan poster propaganda di sebuah hotel.

Saat ekstradisi berlangsung enam hari lalu, diketahui publik bahwa Warmbier sedang koma di Korea Utara. Meski dalam keadaan sadar sesampainya di Amerika, pemuda tersebut mengalami kerusakan otak yang parah. Dia tidak bisa lagi berjalan atau mengangkat kepalanya.

tentara Korea Utara
tentara Korea Utara
stok foto

Pemerintah Korea Utara mengatakan Warmbier terjangkit keracunan daging dan kemudian meminum obat tidur yang menyebabkan dia mengalami koma. Orang tua Warmbier tidak mempercayainya.

Di AS, para politisi mengungkapkan keprihatinan dan kemarahan mereka atas kematian Warmbier. Marco Rubio dari Partai Republik mentweet: “Otto Warmbier seharusnya tidak pernah dipenjara karena merobohkan poster bodoh. Dan dia tentu saja tidak seharusnya dibunuh karenanya.”

Warmbier melakukan perjalanan ke Korea Utara dengan seorang penyelenggara selama satu setengah tahun untuk mengenal negara tersebut. Dia digambarkan sebagai siswa yang penuh rasa ingin tahu yang sebelumnya pernah bepergian ke negara-negara seperti Kuba dan Ekuador. Seorang pemuda yang tidak bersalah dimanfaatkan oleh rezim untuk melakukan perebutan kekuasaan.

data hk