Mantan agen FBI Ali Soufan menggambarkan kisah ini dalam bukunya “Anatomi Teror“, yang didasarkan pada informasi dari buku, dokumen pengadilan dan intelijen.
Hamzah sekarang dikatakan berusia akhir dua puluhan dan sedang dalam perjalanan untuk menjadi pemimpin Al Qaeda berikutnya.
Pemerintah AS juga memperingatkan
Agen FBI tidak hanya mencurigai hal ini, tetapi juga pemerintah AS. Pada awal tahun, AS memasukkannya ke dalam daftar daftar hitam calon teroris asing. Langkah ini mencegah Hamzah memperoleh properti atau terlibat dalam kegiatan ekonomi lainnya di Amerika Serikat.
Hamzah mungkin adalah putra Osama bin Laden, tapi itu bukan satu-satunya fakta yang menunjukkan bahwa ia bisa menjadi pemimpin Al-Qaeda berikutnya. Osama bin Laden diduga memiliki setidaknya 24 anak dengan berbagai wanita hingga ia ditembak mati oleh tentara AS pada tahun 2011.
Putra Bin Laden menyerukan serangan
Hamzah telah berulang kali menyerukan serangan terhadap rekaman audio dan video dalam beberapa bulan terakhir. Dalam video terbaru yang diketahui pada Mei lalu, ia berteriak keras penyiar Amerika CNN untuk menyerang orang-orang Yahudi, AS, NATO dan Rusia dengan segala senjata yang bisa dibayangkan. Para pengikut juga harus bertindak sebagai pelanggar individu.
Menurut CNN, orang dalam mencurigai bahwa Hamzah bermaksud memberikan wajah lebih muda kepada al-Qaeda. Ayman al-Zawahiri yang berusia 66 tahun saat ini dianggap sebagai pemimpin organisasi teroris. Dengan Hamzah sebagai pemimpin baru, maka akan lebih banyak pemuda yang direkrut.
Bahkan ketika masih kecil, Hamzah ingin berjihad
Hamzah dikatakan sangat karismatik bahkan saat masih kecil, tulis mantan agen FBI Soufan. Saat masih kecil, Hamzah berulang kali muncul dalam video propaganda al-Qaeda. Sejak kecil ia rupanya tumbuh dengan sikap permusuhan ayahnya terhadap Barat. Dia khususnya berada di sisi Osama bin Laden selama fase menentukan sebelum dan sesudah serangan teroris di World Trade Center pada tahun 2001.
Sebagai pemrakarsa penyerangan, bin Laden kemudian melarikan diri secara terpisah dari Hamzah dan ibunya, kata Soufan. Dalam ketidakhadirannya, anak berusia sebelas tahun itu dilaporkan terus memuja ayahnya. Dia ingin membuatnya terkesan dan menulis surat kepadanya. Seseorang berkata: “Saya siap” mengacu pada berperang melawan orang-orang kafir atas nama Allah (Jihad).
Hingga saat ini, pria yang kini sudah dewasa itu rupanya ingin melanjutkan dan menyebarkan ideologi ayahnya. Untuk melakukan hal ini, ia akan segera mengambil pangkat ayahnya dan memimpin al-Qaeda kembali ke kekuatan semula. Organisasi teroris ini sudah menguasai wilayah di Suriah, Yaman dan Afrika Utara, sementara publik dunia fokus pada perang saudara di Suriah dan anak organisasinya, ISIS.