- Semakin banyak penelitian yang menunjukkan efek positif dari mindfulness.
- Perhatian penuh tidak hanya memastikan lebih banyak fokus dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga mengurangi tingkat stres, mengurangi kekhawatiran, dan membuat Anda lebih bahagia.
- Penelitian terkini menunjukkan bahwa hal ini juga dapat berdampak positif pada cara kita menjalani interaksi sosial.
Bahkan sebelum krisis Corona dimulai, semua orang membicarakan tentang kesadaran. Namun saat ini, di saat ketidakpastian semakin besar, hal ini menjadi semakin penting.
Mendefinisikan kesadaran itu sulit. Hal ini sering digambarkan sebagai sikap terbuka dan menerima di mana seseorang secara sadar mengamati momen saat ini tanpa menghakiminya. Perhatian penuh tidak hanya memastikan lebih banyak fokus dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga mengurangi tingkat stres, mengurangi kekhawatiran, dan membuat Anda lebih bahagia.
Faktanya, semakin banyak penelitian yang menunjukkan efek positif dari mindfulness. Aspek baru telah diperkenalkan sebuah pelajaran Radboud University Nijmegen telah menunjukkan bahwa mindfulness juga dapat memberikan efek positif pada cara kita menjalani interaksi sosial.
Bagaimana kita mengevaluasi skenario sehari-hari?
Untuk penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Social Psychology, mahasiswa dari Radboud University Nijmegen direkrut melalui platform online.
Dalam serangkaian eksperimen, peneliti mencatat reaksi subjek terhadap skenario sosial. Contohnya: “Bayangkan kamu naik bus yang penuh. Untung saja kamu mendapat tempat duduk yang kosong. Tapi saat kamu ingin duduk di sebelah seseorang, orang itu menaruh tasnya di tempat duduk itu.” Peserta penelitian kemudian harus mengatakan bagaimana mereka menafsirkan maksud orang yang digambarkan.
Sebelum situasi disajikan kepada mereka, para siswa menerima instruksi yang berbeda. Jadi sebagian dari mereka perlu melepaskan pikirannya – sebuah metode mindfulness yang disebut “decentering” yang mana Anda menjauhkan diri dari suatu situasi. Sebaliknya, pihak lain harus memikirkan situasi ini secara mendalam dan menanganinya secara intensif.
Semakin kita sadar, semakin netral kita menilai situasi sosial
Faktanya, siswa yang diinstruksikan untuk melatih kesadaran menilai orang-orang yang dideskripsikan lebih netral. Namun, mereka yang lebih berempati terhadap situasi tersebut menilai niat masyarakat lebih bermusuhan dan negatif.
Jadi nampaknya kita mempersepsikan sesuatu secara lebih negatif ketika kita memikirkan secara intensif perilaku orang lain.
“Meskipun kami mengukur respons terhadap situasi sosial fiktif dibandingkan situasi sosial nyata, hasil ini mendukung hipotesis umum bahwa desentrasi dapat mengurangi kecenderungan untuk menafsirkan perilaku ambigu orang lain dalam situasi sosial sebagai ekspresi niat bermusuhan,” tulis mereka di Peneliti.
Namun, seperti yang mereka catat, ada beberapa keterbatasan dalam penelitian mereka. Di satu sisi, hasilnya berdasarkan laporan diri responden dan belum diperiksa keakuratannya. Selain itu, kurangnya kelompok kontrol netral yang dapat menempatkan diri mereka pada situasi tersebut tanpa ada yang pernah melakukannya sebelumnya.
Dengan penelitian ini, para peneliti berharap dapat membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut untuk menentukan aspek spesifik dari mindfulness mana yang dapat bermanfaat bagi perilaku interpersonal.