Pada dini hari tanggal 14 Maret, ahli astrofisika Stephen Hawking meninggal pada usia 76 tahun. Kematiannya telah berdampak pada banyak orang di seluruh dunia: bukan hanya karena salah satu ilmuwan terhebat di zaman kita telah meninggal dunia, namun juga karena hal tersebut meninggalkan hati nurani kita yang penuh peringatan.
Baru pada bulan November fisikawan Stephen Hawking melapor ke konferensi teknologi melalui tautan video KTT web berbicara di Lisbon.
Di sana ia memberikan peringatan yang mengesankan tentang kecerdasan buatan dan konsekuensinya bagi umat manusia. Selain Elon Musk dan sejumlah pakar lainnya, Hawking juga terlibat dalam pengembangan tersebut kritis di depan.
Kecerdasan buatan juga memiliki banyak kelemahan
Hawking menekankan bahwa kecerdasan buatan dan robot secara umum telah membahayakan jutaan pekerjaan. Tapi bukan itu saja — Hal ini tidak hanya membahayakan pekerjaan, namun juga masyarakat itu sendiri. “Kecerdasan buatan dapat mengembangkan kemauannya sendiri,” ia memperingatkan, sambil menambahkan: “Perkembangan kecerdasan buatan bisa menjadi hal terburuk atau terbaik yang pernah terjadi pada manusia. Semakin banyak perusahaan besar seperti Google, Amazon, dan Apple yang menggunakannya. Kecerdasan Buatan dan bahkan melihat masa depan mereka di dalamnya.
Para ahli teknologi harus lebih fokus pada manfaatnya bagi masyarakat itu sendiri
Namun, seperti yang dikatakan Hawking, sebaiknya lebih baik fokus pada manfaat kecerdasan buatan bagi manusia daripada terus-menerus berupaya meningkatkan kecerdasan buatan. Dia juga menjangkau semua ahli teknologi di seluruh dunia dan menyarankan mereka untuk melakukan hal yang benar. “Kita berada di ambang dunia baru yang berani,” Hawking juga menambahkan, seraya menekankan perlunya memikirkan generasi masa depan juga.
Anda dapat menyaksikan pidato Hawking di Web Summit di sini: