mahasiswa yang belajar di universitas semester DE
Tyler Olson/Shutterstock.com

Universitas elit dan sekolah swasta kini semakin populer di Amerika. Beberapa orang tua menyumbangkan jutaan dolar ke universitas atau membayar konsultan sebesar 900 euro per jam untuk membantu anak-anak mereka mendapatkan salah satu tempat yang didambakan. Ini tidak adil, bahkan mungkin ilegal.

FBI saat ini sedang menyelidiki upaya penipuan terhadap aktris Amerika yang diduga membelikan tempat universitas untuk anak-anak mereka. Bagaimanapun, dampak belajar di universitas elit mungkin terlalu berlebihan, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah penelitian di Amerika Serikat.

Sekolah elit tidak mampu bertahan dalam ujian waktu

Sekilas, gelar dari universitas elit menjanjikan gaji yang lebih tinggi. Namun, efek ini sering kali terdistorsi. Tentu saja ada pengecualian, namun seringkali lulusan Yale, Oxford, dan rekan-rekannya yang sangat berbakat kemungkinan besar akan mencapai kesuksesan profesional seandainya mereka bersekolah di institusi yang kurang bergengsi.

Stacy Dale dari majalah Amerika “Mathematica Policy Research” dan Alan Krueger dari Universitas Princeton menyelidiki hal ini dalam studi mereka. Untuk melakukan hal ini, mereka menganalisis karir profesional mahasiswa dengan gelar akhir yang serupa dan menemukan bahwa hampir tidak ada perbedaan gaji antara kandidat yang kemudian kuliah di universitas elit dan mereka yang pindah ke universitas negeri. Keuntungan gaji hanya ditemukan di kalangan pelajar Afrika-Amerika dan Hispanik serta mereka yang orang tuanya tidak bersekolah. Namun para ilmuwan yakin bahwa hal ini hanya disebabkan oleh adanya peluang jaringan yang tidak akan mereka dapatkan jika tidak melakukannya.

Ambisi sangatlah penting

Bagi kedua peneliti, jelas bahwa kesuksesan profesional terkait dengan ambisi individu dan promosinya. Oleh karena itu, yang penting bukan status sekolahnya, melainkan cara universitas menanggapi mahasiswanya. “Perguruan tinggi dan universitas mempekerjakan orang berdasarkan penelitian, bukan kemampuan mengajar. Guru terbaik mungkin tidak berada di sekolah terbaik,” kata Dale.

Subjek studi sebagai kunci sukses

Keberhasilan karir terutama bergantung pada bidang studi, atau begitulah kata Magne Mogstad, seorang ekonom Norwegia yang melakukan penelitian di Universitas Chicago dan telah melakukan penelitian serupa dengan Krueger dan Dale. Ia menyimpulkan bahwa meskipun lulusan perguruan tinggi elit memperoleh penghasilan lebih besar, perbedaan gaji pada akhirnya disebabkan oleh bidang studi itu sendiri. Penelitiannya menemukan bahwa lulusan dengan gelar di bidang sains akan memperoleh penghasilan hampir tiga kali lipat dibandingkan lulusan jurusan humaniora.

Pengeluaran Sydney