Ketegangan antara AS dan Iran kembali meningkat.
Reuters

Iran tampaknya serius. Seperti saluran Amerika CNN Menurut dua pejabat AS, kekuatan regional tersebut akan mengadakan latihan militer besar-besaran di Teluk Persia. Kepemimpinan Iran ingin menunjukkan bahwa negaranya bisa menutup Selat Hormuz dengan baik. Ancaman tersebut baru-baru ini dilontarkan oleh Presiden Hassan Ruhani sendiri.

“Kami tahu bahwa aktivitas angkatan laut Iran meningkat di Teluk (Persia), Selat Hormuz, dan Teluk Oman,” berbagi Kapten William Urban, juru bicara komando regional AS di Timur Tengah. “Kami mengawasi hal ini dengan cermat dan akan terus bekerja sama dengan mitra kami untuk memastikan kebebasan navigasi dan arus bebas barang di perairan internasional.”

Manuver Iran membuat AS khawatir

Selat Hormuz menghubungkan Teluk Persia dengan Samudera Hindia. Kapal tanker minyak secara teratur melewati koridor tersebut. Inilah salah satu alasan mengapa Selat Hormuz kadang-kadang disebut sebagai “jalur kehidupan perekonomian global”.

Seperti yang dilaporkan CNN, kemungkinan latihan militer Iran membuat para pejabat AS khawatir karena tiga alasan: Latihan ini terjadi pada saat retorika perang antara AS dan Iran sedang meningkat. Selain itu, latihannya harus lebih besar dari manuver sebelumnya. Dan ketiga, Teheran biasanya mengadakan latihan serupa di akhir tahun.

Ancaman Iran bisa jadi tidak ada apa-apanya

AS yakin 100 kapal akan ambil bagian dalam latihan tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah perahu kecil. Menurut CNN, unit darat dan udara juga akan berpartisipasi. Iran telah berulang kali menggunakan kapal kecil dan cepat untuk mengganggu Angkatan Laut AS yang ditempatkan di wilayah tersebut.

Baca juga: “Induk Segala Perang”: Konflik meningkat secara berbahaya di Eropa

Namun, para ahli percaya bahwa ancaman Iran lebih masuk dalam kategori gertakan. “Jika Iran memutuskan untuk menutup Selat Hormuz secara militer, Amerika Serikat dan sekutu Arabnya akan dapat membuka kembali selat itu dalam beberapa hari,” kata purnawirawan Laksamana James Stavridis. CNBC. Teheran melakukan gertakan terutama karena ancaman tersebut hanya dimaksudkan untuk menaikkan harga minyak, kata mantan duta besar AS untuk Turki, James Jeffrey. dalam percakapan dengan Business Insider. “Mereka melakukan ini untuk membuat konsumen khawatir,” tutupnya.

Teks ini diterjemahkan dari bahasa Inggris dan sedikit dimodifikasi. Anda dapat membaca artikel aslinya di sini.

Togel Hongkong