Situasi antara AS dan Korea Utara sedang tegang. Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah terlibat perselisihan verbal selama berbulan-bulan dan suasana saat ini berada pada titik panas.
Namun ketika dunia memandang Korea Utara dan menunggu reaksi dari para politisi, dua negara lainnya sedang terjerumus ke dalam konflik yang sangat serius.
Tiongkok dan India di ambang konflik
Pasukan dari Tiongkok dan India sedang mempersiapkan konfrontasi militer. Perselisihan tersebut menyangkut perbedaan pendapat mengenai perbatasan tepatnya di dataran tinggi Doklam di Himalaya, menurut pengamat internasional.
Menurut Menteri Pertahanan India Arun Jaitley, India siap menghadapi segala kemungkinan, kata surat kabar Indian Express Jumat lalu. Namun, tingkat konflik harus dijaga serendah mungkin, seperti yang terjadi pada India dan Pakistan di Kashmir.
Seharusnya tidak ada kelompok darat pada awalnya, melainkan rudal strategis harus menghantam wilayah pegunungan India di perbatasan Himalaya dengan Tiongkok, menurut orang dalam militer yang tidak disebutkan namanya.Pos Pagi Tiongkok Selatan”. Menurut perkiraannya, India tidak akan bisa memegang jabatan tersebut lebih dari seminggu.
Sumber lain mengatakan bahwa Tiongkok sedang mempersiapkan perang dengan India. Alasannya terletak pada pelanggaran teritorial India terhadap Tiongkok. Pendapat ini juga diungkapkan secara terbuka di kalangan masyarakat Tiongkok.
Hanya konflik terbatas
Kedua sumber tersebut yakin bahwa konflik tersebut bersifat lokal dan tidak akan menyebar ke wilayah lain. Sejauh ini, terdapat tiga wilayah konflik di sepanjang 2.000 kilometer perbatasan antara China dan India.
Namun para ahli memperingatkan bahwa begitu tembakan pertama dilepaskan, konflik bisa meningkat menjadi perang besar.
Dampaknya, India bisa memblokir jalur laut Samudera Hindia hingga China.
Konflik tersebut tentu akan merugikan kedua belah pihak. Tidak peduli siapa yang melakukan serangan pertama, para ahli yakin bahwa responsnya akan cepat dan penuh kekerasan. Semuanya kadang-kadang bisa meningkat menjadi perang laut.
Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar India akan menghalangi Tiongkok untuk berlayar di pelabuhan Benggala atau Samudera Hindia. Hal ini akan berakibat fatal karena Tiongkok bergantung pada bahan bakar impor. Lebih dari 80 persen impor minyak disalurkan melalui jalur ini.
Li Jie, seorang pakar maritim, mengatakan India mendirikan pangkalan angkatan laut di dekat Kepulauan Andaman dan Nikobar pada tahun 2010. Alur laut di sana hanya selebar 1,7 kilometer pada titik tersempitnya. India juga telah membangun dua landasan udara di pulau-pulau tersebut untuk mengontrol wilayah udara dengan lebih baik. Ini semua adalah tanda-tanda bahwa India akan menutup jalur masuk ke Tiongkok jika terjadi konflik.
India sudah mempersiapkan diri dengan baik
India memiliki delapan pemburu kapal selam Boeing P-8A Poseidon yang berpatroli di Samudera Hindia.
Sudah terjadi perang antara kedua negara pada tahun 1962 akibat ketegangan di perbatasan. Terlepas dari keunggulan militer Tiongkok, terjadi kebuntuan pada saat itu.
Baca Juga: Korea Utara: Kim Jong Un Tunggu Respon AS Sebelum Kirim Rudal
Karena persenjataan India, konflik militer baru kali ini mungkin menguntungkan India, terutama karena Angkatan Laut India berada dalam posisi yang jauh lebih baik daripada Angkatan Laut Tiongkok.