Kapan penerbangan paling murah? Aplikasi tabungan Hopper menjawab pertanyaan ini. Kini Lufthansa ingin memanfaatkan keahlian para peramal harga.
Grup Lufthansa dan Pusat Inovasi maskapai ini menjalin aliansi penelitian dengan startup perjalanan asal Kanada, Hopper. Kolaborasi ini melibatkan investasi bernilai jutaan. Tidak ada yang diketahui tentang ketinggian pastinya. Didirikan di Montreal pada tahun 2007, perusahaan ini telah menerima $184 juta dari investor hingga saat ini.
Hopper memantau harga penerbangan dan kamar hotel. Dengan bantuan pembelajaran mesin, data yang diperoleh digunakan untuk menciptakan kecerdasan buatan yang memprediksi perkembangan harga. Hopper merekomendasikan penggunanya waktu optimal untuk memesan dan memberikan alternatif untuk tanggal yang diinginkan. Dalam tampilan kalender berkode warna, wisatawan juga dapat melihat sekilas kapan waktu terbaik untuk melakukan perjalanan. Aplikasi tersebut menjanjikan keuntungan harga hingga 40 persen.
Penerapannya saat ini sebagian besar tidak dikenal di Eropa. Hal ini harus diubah dengan bantuan Lufthansa Innovation Hub. Unit inovasi dan digitalisasi maskapai penerbangan Jerman dan perusahaan rintisan kini ingin bekerja sama dalam ekspansi. Peluncuran Hopper di Eropa dijadwalkan akan dimulai pada pertengahan 2019.
Lufthansa ingin meningkatkan perkiraan
Maskapai ini juga ingin memanfaatkan keahlian AI Kanada. Lufthansa tertarik pada metode peramalan permintaan penerbangan berdasarkan data. Selain itu, hipotesis tentang kebutuhan pelanggan individu akan koneksi koneksi serta kemungkinan rekomendasi untuk penawaran tambahan harus divalidasi, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan.
Investasi di Hopper adalah investasi teknologi ketiga Lufthansa dalam satu tahun, menyusul investasi di perusahaan rintisan Fleet Logistics dan Cargo.one. Hub tersebut juga meluncurkan platform perjalanan Yilu. Tahun lalu, Lufthansa mendirikan perusahaan modal ventura internal yang dapat berinvestasi hingga lima juta euro dalam model bisnis digitalnya sendiri.