Sebuah studi tentang konsumsi Internet di kalangan generasi muda menunjukkan bahwa hampir semua anak muda sudah online sejak usia dua belas tahun. Ponsel pintar memainkan peran yang semakin penting.

Bagi banyak anak dan remaja, media digital adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.

Berurusan dengan Internet harus ada dalam kurikulum sekolah-sekolah Jerman, tulis asosiasi industri Bitkom. Dalam sebuah penelitian, ia sendiri memberikan argumen untuk klaim tersebut: Pertama: Menurut survei perwakilan Bitkom, 97 persen dari seluruh anak berusia dua belas tahun secara teratur menggunakan Internet.

Berikut hasil studi lebih lanjut mengenai Generasi Alpha:

2. Ponsel pintar adalah bagian dari kehidupan sehari-hari bagi banyak anak

Menurut Bitkom, lebih dari setiap detik anak berusia antara enam dan tujuh tahun (54 persen) menggunakan ponsel pintar setidaknya pada saat itu. Lima tahun lalu, angkanya hanya 20 persen. Pada usia sepuluh tahun, tiga dari empat anak (75 persen) bahkan sudah memiliki perangkat sendiri.

3. Tablet terutama digunakan oleh anak kecil

Delapan dari sepuluh anak usia enam hingga tujuh tahun (78 persen) sesekali menggunakan tablet. Di kalangan anak muda berusia antara 16 dan 18 tahun, angkanya hanya 53 persen. Menurut studi Bitkom, smartphone kemudian memainkan peran yang lebih besar.

4. Penggunaan internet dimulai sejak dini

Dari anak usia enam hingga tujuh tahun, 40 persen sudah sesekali menggunakan Internet, tulis Bitkom. Sejak usia dua belas tahun, hampir seluruh anak muda – yaitu 97 persen – sudah online.

5. Video lebih penting daripada panggilan telepon

Aktivitas paling populer di kalangan anak-anak dan remaja di Internet adalah menonton video. Dari pengguna internet berusia enam tahun ke atas, 87 persen rutin menonton klip online. Untuk generasi muda berusia 16 tahun ke atas, angkanya mencapai 93 persen.

6. Platform online adalah tempat pertemuan sosial yang sangat diperlukan

Menurut Bitkom, tiga dari empat pengguna internet muda berusia antara 16 dan 18 tahun (75 persen) aktif di jejaring sosial. Anak-anak berusia sepuluh hingga 18 tahun memiliki favorit mereka: Whatsapp berada di urutan teratas untuk pesan singkat. Aplikasi video Tiktok populer di kalangan usia sepuluh hingga sebelas tahun. Instagram dan Snapchat populer sejak usia dua belas tahun. Lalu muncullah Facebook. 39 persen anak usia 16 hingga 18 tahun menggunakan jejaring sosial. Layanan pesan singkat Twitter hanya diminati 23 persen anak muda.

Baca juga

Bahr

Pendiri Muda: Generasi Z sangat menggunakan aplikasi ini

7. Generasi Alpha menghabiskan rata-rata 13 euro per bulan untuk ponsel pintarnya

Anak usia 10 hingga 11 tahun menghabiskan sekitar 8 euro untuk panggilan, data, dan aplikasi, sedangkan anak usia 14 hingga 15 tahun rata-rata membayar 13 euro. Anak usia 16 hingga 18 tahun menghabiskan 17 euro.

8. Sumber berita nomor satu tetaplah televisi

Meskipun memiliki ketertarikan secara online, TV tetap menjadi sumber utama informasi berita. 64 persen anak usia 10 hingga 18 tahun mendapatkan informasi tentang kejadian terkini di televisi. Baru kemudian portal video mencapai 54 persen. 43 persen anak muda masih mendapatkan informasi dari radio.

9. Terlalu sedikit orang tua yang mendampingi anaknya di dunia online

Menurut Bitkom, 77 persen anak usia enam hingga tujuh tahun hanya diperbolehkan menghabiskan waktu terbatas di Internet. Namun hanya kurang dari seperempat (26 persen) anak-anak yang disurvei dalam kelompok usia ini yang secara rutin berbicara dengan orang tua mereka tentang pengalaman mereka di Internet. Ini hampir berubah nanti. Di antara kelompok usia 16 hingga 18 tahun, angkanya hanya 30 persen.

10. Ada saat-saat bebas ponsel pintar di rumah

Bagi dua pertiga (65 persen) anak-anak dan remaja, ponsel dilarang dalam situasi tertentu, tulis Bitkom. Asosiasi menyambut baik hal ini. Meskipun anak-anak mempunyai hak atas partisipasi digital, orang tua bertanggung jawab untuk mengajari anak-anak mereka cara menggunakan ponsel cerdas secara bertanggung jawab. Ini juga termasuk mengesampingkan ponsel Anda.

Menurut informasinya sendiri, Bitkom mewawancarai lebih dari 900 anak-anak dan remaja berusia antara enam dan 18 tahun untuk penelitian ini.

Gambar: EMS-FORSTER-PRODUKSI/Getty Images

judi bola