Memberi tahu atasan Anda secara langsung apa yang tidak Anda sukai. Ada yang tidak berani, bahkan ada yang tidak mau terlibat karena ketua atau direktur utama sebuah perusahaan besar terkadang sulit dijangkau.
Situasi seperti itu muncul di hadapan Fawzi Kamel dan dia segera memanfaatkannya. Kamel adalah seorang sopir layanan taksi Uber dan pada awal Februari lalu, tak lain CEO Uber, Travis Kalanick, masuk ke mobilnya. Hal ini ditunjukkan oleh sebuah video yang Saluran keuangan Amerika Bloomberg kini telah diterbitkan.
Di akhir perjalanan, Kamel berbicara dengan bos Uber tentang perlakuan tidak adil terhadap karyawannya. Dia juga menuduhnya menurunkan harga bagi pelanggan Uber dengan mengorbankan pengemudi. “Aku bangkrut karena kamu,” teriak Kamel di kursi belakang. Kalanick akan meningkatkan permintaan pengemudi sekaligus menurunkan harga. Menurut manajernya, Kamel kehilangan $97.000 sebagai akibatnya.
Bos Uber tidak berhenti sampai di situ dan menggambarkan tuduhan tersebut sebagai “omong kosong”. Kemudian dia menyerang balik: “Anda adalah salah satu dari orang-orang yang tidak mau bertanggung jawab atas urusannya sendiri. Anda menyalahkan orang lain atas hal-hal yang salah dalam hidup Anda. Kekuatan.” Saat Kalanick keluar dari mobil, Kamel memanggilnya: “Semoga sukses juga untukmu. Aku tahu kamu tidak akan pergi jauh.”
Seluruh perdebatan terekam di kamera dasbor kendaraan, Anda dapat melihatnya di sini:
https://www.youtube.com/watch?v=laf2ZVUFRxg
Uber punya cukup banyak masalah saat ini. Setelah Donald Trump memberlakukan larangan masuk bagi umat Islam, pengemudi taksi di Bandara John F. Kennedy melakukan pemogokan umum sebagai protes. Uber ingin memanfaatkan hal tersebut dan kemudian mendapat kritik dari pengguna. Aplikasi tersebut kemudian dihapus 200.000 kali.
Yang dulu Insinyur Uber mengeluh dalam postingan blog baru-baru ini bahwa dia mengalami pelecehan dan diskriminasi seksual di tempat kerja. Pimpinan mengabaikan keluhan mereka.
Ada juga tuntutan hukum dari anak perusahaan Google yang menuduh Uber meniru teknologi.
Kemarin, Kalanick setidaknya merespons kejadian yang menimpa pengemudi Uber tersebut dan meminta maaf melalui email kepada karyawannya. “Mengatakan bahwa saya malu adalah pernyataan yang meremehkan,” tulis bos Uber itu, antara lain. Ia mengaku menyadari dirinya membutuhkan bantuan dalam menjalankan bisnis dan ingin mencarinya.