Seorang wanita asal Italia berkeringat darah
Dr. Maglie dkk./CMAJ

Tubuh manusia mengatur suhunya dengan berkeringat. Ini terkadang mengganggu tetapi sebagian besar merupakan proses normal. Namun, sebuah penyakit langka menyebabkan seorang wanita berusia 21 tahun mengeluarkan keringat darah, bukan keringat.

Di Italia, pasien tersebut dirawat di rumah sakit dan memberi tahu dokternya tentang beberapa kejadian di mana dia mengeluarkan darah dari wajah dan tangannya – tanpa ada tanda-tanda cedera atau pemicu lainnya. Tes mengungkapkan bahwa cairan yang bocor sebenarnya adalah darah. Para dokter kini telah mempublikasikan kasus tersebut di publikasi spesialis “Jurnal Asosiasi Medis Kanada”.

Apa yang sekilas terdengar seperti mimpi buruk dari film horor kini telah dikenali sebagai fenomena medis. Bahkan ada istilah teknisnya: hematohidrosis.

76 kasus orang berkeringat darah

Deskripsi pertama yang mengingatkan pada penyakit ini sudah dapat ditemukan dalam teks-teks kuno pada abad ketiga SM. SM, misalnya dalam risalah Aristoteles. Leonardo Da Vinci juga melaporkan dalam memoarnya tentang seorang prajurit yang dikabarkan berkeringat darah sesaat sebelum terjatuh.

Pada tahun 1996, dua orang dokter menyajikan daftar klasifikasi yang menurutnya 76 orang sakit. Kasus-kasus ini berkisar antara abad ke-17 hingga 1980. Namun, ilmu pengetahuan belum secara resmi mengkonfirmasi keberadaan hematohidrosis, meskipun kasus-kasus yang lebih baru telah muncul dengan dugaan penyakit ini sebagai pemicunya. Pada tahun 2009, misalnya, peneliti dan dokter melaporkan seorang pria berusia 72 tahun mengalami gejala serupa.

Penyebab pendarahan masih belum diketahui

Dokter Jacalyn Duffin memeriksa 28 laporan kasus tersebut untuk sebuah artikel tentang sejarah dan gambaran hematohidrosis. Menurut para ahli, koleksi ini tentunya patut dihormati dan diterima di bidang medis.

Penelitian pasti diperlukan: Belum ada yang mengetahui secara pasti apa penyebab penyakit ini. Obat yang digunakan untuk depresi dan tekanan darah tinggi mampu meringankan gejalanya. Mereka tidak menawarkan obatnya. Kemungkinan besar, pendarahan tersebut seringkali diawali dengan stres emosional. Hal ini juga berlaku pada wanita berusia 21 tahun: dia melaporkan pendarahan yang lebih hebat jika pikirannya terganggu.

Data Sydney