Studi ini adalah yang pertama. Para ilmuwan ingin meluncurkan balon air ke stratosfer dan menguji teknologi yang seharusnya memblokir radiasi matahari.
Tim yang terdiri dari ilmuwan Harvard ini kini ingin melakukan uji lapangan pertama di bidang geoengineering untuk menghentikan atau melemahkan perubahan iklim. Aerosol, mikropartikel yang biasanya berukuran hanya seperseribu milimeter, seharusnya menembakkan sinar matahari kembali ke angkasa di atmosfer.
Namun, akan ada uji lapangan terlebih dahulu sebelum aerosol didistribusikan dalam jumlah banyak. Tujuan dari pengujian ini: untuk mengetahui seberapa efektif geoengineering di bidang radiasi matahari.
Uap air hanyalah permulaan
Pada percobaan pertama, uap air diuji. Namun, berat zat tidak boleh lebih dari satu kilogram. Namun, konsepnya masih menakutkan. Anda mengubah stratosfer dengan menembakkan partikel kecil ke sana untuk mengurangi pemanasan global. Metode ini sangat kontroversial bahkan di kalangan para ahli, bahkan di antara mereka yang percaya bahwa teknologi pada akhirnya dapat digunakan secara bertanggung jawab.
Gagasan bahwa seseorang dapat “mengatur suhu bumi adalah hal yang menakutkan,” kata Frank Keutsch, salah satu ilmuwan Harvard yang melakukan percobaan tersebut, kepada situs sains.Pencari“. Namun dampak perubahan iklim juga sama menakutkannya, tambah ilmuwan tersebut.
Penelitian sangat diperlukan untuk mencari tahu apa yang salah jika pendekatan ini dicoba dalam skala besar. Konsekuensinya tidak dapat diperiksa berdasarkan teori, itulah sebabnya salah satu tujuan tim adalah “belajar menilai risiko”.
Sebuah balon besar seharusnya memulai tes
Seiring berjalannya penelitian, zat-zat baru juga akan diperkenalkan dan diuji, termasuk kalsium karbonat, sulfat, dan bahkan debu berlian.
Konsep ini mungkin berisiko, namun pengujian, di mana es terapung tersebar sepanjang satu kilometer dan lebar 100 meter, diperlukan untuk mengetahui risiko dari teknologi ini.
Metode ini bukanlah solusi terhadap masalah iklim, Keutsch juga mengetahuinya, namun datanya akan membantu menentukan ancamannya. Uji coba tersebut juga dikatakan tidak terlalu bermasalah dibandingkan pesawat jet modern, yang melepaskan gas buang ke atmosfer.
Ilmuwan itu sendiri menggambarkan eksperimen tersebut sebagai “gila”, tetapi juga menimbulkan pertanyaan yang sah apakah metode yang tidak lazim akan cocok di sini, karena ini adalah topik yang penting.
Tes ini adalah langkah pertama ke arah yang benar
Sekalipun geoengineering bekerja dengan sempurna, masih banyak emisi CO2 yang disebabkan oleh pengasaman laut.
Ia melihatnya sebagai pereda nyeri bagi pasien yang sakit, artinya penelitian ini hanya akan mengatasi gejalanya, namun tidak mengobati penyakit itu sendiri. Terdapat juga risiko bahwa solusi sementara dapat memperburuk keadaan karena konsekuensi langsungnya tidak lagi jelas.
Baca juga: 4 buku yang menunjukkan bagaimana perubahan iklim akan mengubah planet kita
Meskipun demikian, proyek ini bergerak ke arah yang menawarkan berbagai strategi untuk menghadapi perubahan iklim. Itulah sebabnya proyek ini mempunyai hak untuk hidup.
“Menurut saya, kita harus mengutamakan pengetahuan dibandingkan ketidaktahuan,” kata Keutsch.