groenland_eis_gletscher_tauwasser
Dan Bach Kristensen/Shutterstock

Greenland dulunya hanyalah sebuah hamparan putih tanpa batas. Lapisan es bening cemerlang sejauh mata memandang.

Namun perubahan yang tidak menyenangkan telah terjadi selama beberapa tahun—dan perubahannya semakin cepat. Ketika suhu meningkat, lapisan es di Greenland berubah menjadi hitam.

Lapisan es setebal satu kilometer kehilangan seperlima belas kekuatan retroreflektifnya, menurut data dari Pusat Data Salju dan Es Nasional di Amerika Serikat.

Fakta bahwa permukaan es menjadi hitam dapat menyebabkan reaksi berantai: Semakin gelap es, semakin banyak panas yang terkumpul. Alih-alih memantulkan sinar matahari kembali ke luar angkasa, energi tersebut digunakan untuk mencairkan es.

Alga dan mikroorganisme semakin mempercepat proses tersebut

Debu dan jelaga di udara mengendap di es dan menodai warna putih cemerlang. Selain itu, abu gunung berapi di Islandia dan Alaska juga membuat es menjadi gelap. Peneliti Chris Polashenski dan rekannya dari Dartmouth College di Wainwright, AS, menulis di jurnal tersebut “Surat Penelitian Geofisika”bahwa bahkan permukaan es yang belum menjadi gelap kini memantulkan lebih sedikit cahaya.

Saat salju putih mencair, es yang lebih tua akan terlihat dan permukaan gletser menjadi gelap tanpa terasa. Polashenski menulis bahwa es tua lebih kasar dan kekuatan refleksinya (yang disebut albedo) juga lebih rendah. Semakin banyak es tua yang tersingkap, semakin cepat ia memanas, yang pada akhirnya mempercepat pencairan.

Selain itu, terdapat ganggang dan mikroorganisme mematikan yang menghuni es di musim panas karena suhu yang sangat hangat dan semakin menggelapkannya. Mereka semakin menyebar dan mempercepat proses tersebut, seiring dengan pengamatan para ilmuwan dengan penuh perhatian.

Permukaan air laut masih terus meningkat

Jika es terus mencair lebih cepat dari perkiraan semula, hal ini dapat berakibat fatal. Massa air yang tersimpan di gletser Greenland cukup untuk menaikkan permukaan air laut di seluruh dunia sebesar tujuh meter jika mencair sepenuhnya. Selain itu, pada tahun 2007 ditemukan bahwa awal musim semi di Greenland telah maju 14,5 hari selama sepuluh tahun terakhir.

Semakin tinggi kenaikan permukaan air laut, semakin besar pula bencana yang akan terjadi pada kota-kota yang terletak di pesisir pantai. Memahami bagaimana dan mengapa lapisan es Greenland berubah bukan sekadar proyek penelitian; itu penting bagi seluruh dunia.

Di sini Anda dapat melihat permukaan es Greenland yang sangat gelap:

Hongkong Prize