Jaksa Agung AS Jeff Sessions dengan tegas menolak tuduhan terhadap dirinya dalam urusan Rusia. Gagasan bahwa ia mungkin ada hubungannya dengan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden adalah “kebohongan yang menggemparkan dan menjijikkan,” kata politisi Partai Republik itu kepada Komite Intelijen Senat pada hari Selasa.
Selain itu, dia tidak menyadari bahwa orang-orang yang memiliki koneksi dengan tim kampanye Presiden Donald Trump sedang melakukan percakapan seperti itu. Partai oposisi, Partai Demokrat, mengkritik penolakan Sessions untuk memberikan informasi tentang diskusinya dengan Trump mengenai urusan Rusia. Hal ini menghambat penyelidikan.
Sessions tidak menanggapi pertanyaan apakah dia telah berbicara dengan Trump mengenai pekerjaan investigasinya dalam urusan Rusia sebelum Kepala FBI James Comey dipecat. Comey mengatakan kepada komite lima hari lalu bahwa Trump ingin melemahkan penyelidikan FBI dengan memecatnya.
Menteri Kehakiman juga tidak menjawab pertanyaan apakah perwakilan kementeriannya membahas kemungkinan amnesti dari Presiden bagi mereka yang terkena dampak urusan Rusia. Menurutnya, tidak tepat jika isi percakapan pribadi dengan Presiden diungkapkan tanpa Presiden mengetahui pertanyaannya dan setuju untuk menjawabnya.
Sessions mendukung Trump di awal kampanye pemilu. Kemunculannya juga menjawab pertanyaan apakah ia menyesatkan Kongres mengenai kontaknya dengan perwakilan Rusia. Pada bulan Maret, Sessions mengakui bahwa dia bertemu dengan duta besar Rusia di Washington dua kali tahun lalu.
Namun, menurut stafnya, pertemuan itu terjadi sebagai bagian dari tugasnya sebagai perwakilan dan bukan sebagai anggota tim Trump. Namun, pengungkapan tersebut menyebabkan menteri tersebut tidak ikut campur dalam penyelidikan urusan Rusia.
Sementara itu, FBI, beberapa komite kongres, dan penyelidik khusus seharusnya menjelaskan apakah Rusia mempengaruhi pemilihan presiden tahun lalu demi kepentingan Trump dan apakah ada perjanjian rahasia antara timnya dan pemerintah di Moskow. Baik Trump maupun Rusia membantah tuduhan tersebut.
Reuters