Buku
Justin Sullivan/Getty Images

Buku kontroversial “Fire and Fury” karya Michael Wolff, yang mengulas secara kritis bulan-bulan pertama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, kini juga menarik perhatian media pemerintah Korea Utara.

Dalam sebuah artikel di harian “Rodong Sinmun”, dianggap sebagai corong rezim, popularitas buku tersebut dikatakan menandai berakhirnya kepresidenan Donald Trump. Inilah yang dilaporkan oleh Newsweek. Namun, penduduk Korea Utara mungkin tidak akan bisa menikmati buku tersebut. Sejauh ini, buku tersebut hanya tersedia dalam bahasa Inggris, namun rezim tetap mengontrol bahan bacaannya dengan ketat.

Surat kabar Korea Utara merangkum berita-berita yang mengkritik Trump

Namun surat kabar tersebut merangkum poin-poin utama dari buku tersebut yang penting bagi rezim: misalnya, putra mantan penasihat Steve Bannon Trump, Donald Jr. disebut “pengkhianat” dan putrinya Ivanka “bodoh seperti batu bata” karena pertemuan dengan seorang pengacara Rusia.

Baca juga: Korea Utara: Trump Ingin Tunduk Total pada Seluruh Dunia

Surat kabar Korea Utara juga melaporkan bahwa Trump berusaha mencegah penerbitan buku tersebut, dan menyebut Wolff sebagai “pecundang yang mengarang cerita untuk menjual buku yang membosankan dan tidak benar ini.”

Logika rezim ini: Karena minat masyarakat terhadap berita-berita yang diduga mengungkap rahasia Trump saat ini sangat tinggi, karier politik presiden AS tersebut akan segera berakhir.

Data HK Hari Ini