- Masker pelindung saat ini banyak diminati di mana-mana untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari infeksi virus corona.
- Hingga saat ini, masih sedikit penelitian mengenai seberapa baik masker medis sederhana dapat menyaring virus dan mencegah penyebaran Covid-19.
- Sebuah studi baru menegaskan dampak positif dari masker pelindung, terutama pada orang yang sakit dan terinfeksi.
Penelitian terhadap penyakit pernafasan seperti Covid-19 saat ini sedang berjalan lancar di seluruh dunia. Fokusnya terutama pada pengembangan vaksin dan obat potensial.
Karena kurangnya alternatif, alat pelindung diri, terutama masker, sejauh ini menjadi andalan untuk memerangi penyakit dan penyebarannya. Orang-orang yang sangat sakit atau terinfeksi dianjurkan untuk memakai masker untuk melindungi orang lain dan mencegah orang lain terinfeksi. Sejauh mana pengaruh masker wajah terhadap penyakit pernapasan akibat virus?namun sejauh ini belum banyak diteliti secara ilmiah.
Studi tentang efek masker pelindung sebagian besar didasarkan pada eksperimen dengan partikel non-biologis. Hanya sedikit penelitian yang dilakukan mengenai seberapa baik masker dapat menyaring virus dan mengurangi penyebarannya oleh orang yang terinfeksi.
Masker pelindung dapat mengurangi penyebaran virus corona secara signifikan
Tim peneliti internasional yang dipimpin oleh ahli epidemiologi Benjamin J. Cowling dan Donald K. Milton kini telah mengetahuinyabahwa masker wajah medis dapat secara efektif mencegah penularan virus corona baru ke orang yang terinfeksi.
Untuk penelitian ini, pernapasan dan batuk dari 246 orang dengan penyakit pernapasan akut diperiksa untuk mengetahui adanya virus influenza, rhinovirus, dan virus corona pada manusia. Peserta penelitian memberikan sampel napas selama 30 menit, dengan separuh peserta memakai masker medis dan separuh lainnya tidak. Kemudian diselidiki berapa banyak virus yang dikeluarkan per sampel.
Tes tersebut membuahkan hasil positif dengan penggunaan masker pelindung. Tidak ada virus yang terdeteksi pada sampel peserta yang memakai masker.
Namun, relatif sedikit virus yang terdeteksi pada sampel yang diambil tanpa masker. Hasil ini mungkin menunjukkan bahwa kontak yang lebih lama dan lebih dekat dengan orang yang terinfeksi diperlukan untuk penularan virus corona.
Hasil penelitian ini menyoroti betapa pentingnya penggunaan masker bagi orang yang terinfeksi dan sakit untuk membatasi penyebaran virus corona. Temuan ini juga dapat menjawab pertanyaan seberapa bermanfaat masker wajah buatan sendiri. Sekalipun masker wajah yang dijahit sendiri tidak memiliki sertifikasi alat pelindung diri, semua orang dapat menunjukkan solidaritas dan melindungi sesamanya.