Rokok elektrik kini semakin populer dan bukan lagi pemandangan asing di jalanan.
Banyak perokok yang beralih ke hal ini agar mereka tidak harus berhenti merokok sepenuhnya dan tetap terhindar dari risiko kesehatan dari rokok klasik – setidaknya itulah yang diasumsikan sebelumnya.
Rupanya ada juga risiko kesehatan yang tidak boleh dianggap remeh.
Hasil studi ilmiah yang spektakuler tentang rokok elektrik
Para ilmuwan telah menemukan jawabannya dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg. Penelitian tersebut dilakukan pada musim gugur tahun 2015 dan hasilnya kini telah dipublikasikan.
Secara total, para peneliti memeriksa 56 rokok elektrik dari pengguna sehari-hari. Ana Maria Rule dan rekan-rekannya secara khusus mengamati 15 logam yang dapat terkandung dalam aerosol, yaitu uap dari rokok elektrik. Dan beberapa logam sebenarnya muncul dalam konsentrasi yang sangat tinggi.
Kromium, timbal, nikel dan mangan sangat penting. Seringkali nilai tersebut berada di atas batas yang masih dianggap tidak berbahaya bagi kesehatan. Secara khusus, timbal terdapat dalam jumlah berlebihan di hampir separuh sampel. Selain itu, arsenik telah ditemukan beberapa kali. Aturan mengatakan, “Kami belum mengetahui apakah logam-logam ini dilepaskan oleh koil pemanas atau menguap selama pemanasan.” Tapi apa sebenarnya dampaknya bagi semua pengguna rokok elektrik?
Rokok elektrik bukanlah alternatif yang lebih sehat dibandingkan rokok konvensional
Siapa pun yang berulang kali menghirup logam yang dianggap beracun ini dalam jangka waktu lama dapat mengalami kerusakan organ. Otak dan jantung paling terkena dampaknya, dan ada juga risiko kanker. Faktanya, banyak mantan perokok yang kini beralih ke rokok elektrik untuk mengurangi risiko kanker paru-paru.
Baca juga: “Rokok elektrik sedang booming – tapi ada masalah yang banyak dilupakan”
Oleh karena itu, yang lebih menakutkan adalah bahayanya ada di tempat lain. Namun demikian, para peneliti mencatat bahwa nilai sebenarnya sangat bervariasi tergantung pada perangkatnya. Bisa jadi beberapa rokok elektrik tidak menimbulkan bahaya, sementara yang lain tergolong sangat berbahaya.
Penelitian yang lebih komprehensif diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil dan meningkatkan kesadaran dini. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) saat ini masih terpecah belah mengenai cara mengklasifikasikan rokok elektrik.