- Akibat krisis Corona, lalu lintas udara di Eropa hampir terhenti.
- Namun, layanan cuaca memerlukan data yang dikumpulkan dari pesawat untuk membuat prakiraan.
- Akibat pembatalan penerbangan, prakiraan badai dan badai di masa depan akan menjadi lebih sulit, lapor Layanan Cuaca Jerman ke “GMX-News”.
Orang ingin ramalan cuaca seakurat mungkin, dan tentunya harus dapat diandalkan. Untuk memastikan hal ini, Layanan Cuaca Jerman (DWD) terus mengumpulkan ribuan data menggunakan teknologi modern.
Namun, prediksi ini mungkin menjadi kurang akurat di masa depan. Akibat krisis Corona, alat ukur penting hilang: pesawat. Untuk mencatat cuaca secara akurat, Layanan Cuaca Jerman mengumpulkan data dari berbagai wilayah. Diperlukan sistem observasi di darat, kapal cuaca di laut, satelit, dan bahkan balon cuaca yang sangat mahal di ketinggian 35 hingga 40 kilometer, lapor Detlev Majewski dari Dinas Cuaca Jerman ke “Berita GMX”.
Memprediksi titik terendah badai menjadi lebih sulit
Faktor penting lainnya adalah sensor pada pesawat, yang misalnya mengirimkan data suhu, kecepatan angin, dan kelembapan. “Kami memiliki pesawat di seluruh dunia yang mengukur suhu, tekanan, dan angin saat lepas landas dan mendarat. Sembilan pesawat Lufthansa lainnya memberi kami kelembapan di ketinggian,” kata Majewski. Permasalahannya: Krisis Corona praktis telah melumpuhkan lalu lintas udara Eropa. Lufthansa mempertahankan 95 persen pesawatnya tetap mendarat. Organisasi Cuaca Dunia (WMO) melaporkan bahwa dibandingkan biasanya 700.000 data cuaca per hari, kini hanya ada beberapa ribu data cuaca.
Hal ini membuat prakiraan badai dan cuaca buruk menjadi lebih sulit dibuat dan intensitasnya tidak dapat diprediksi 100 persen. “Menurut saya, tanpa data pesawat terbang, perkiraan kita akan melemah sebesar sepuluh persen,” kata ahli meteorologi Majewski. Tentu saja, hal ini tidak membuat layanan cuaca sama sekali tidak berguna. Majewski mengklarifikasi kepada “GMX-News”: “Kami tidak akan memperkirakan sinar matahari dan hujan. Ini tidak terlalu buruk.” Jadi perkiraan tersebut kemungkinan besar akan tetap dapat diandalkan, kita hanya perlu menutup mata terhadap keakuratannya untuk saat ini.