Kongres Penerbangan Internasional berlangsung di Australia pada akhir September. Salah satu momen paling spektakuler adalah pengumuman bahwa NASA dan badan antariksa Rusia Roscosmos telah menandatangani perjanjian untuk menjelajahi luar angkasa bersama.
Langkah penting pertama adalah membangun gerbang luar angkasa di dekat bulan.
Tujuan pembangunan stasiun luar angkasa semacam itu adalah untuk meneruskan kesuksesan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Di masa depan, perjalanan ke bulan atau bahkan tempat yang lebih terpencil seperti Mars mungkin bisa dijamin. Jika pengembangan konsep stasiun luar angkasa ini berhasil tanpa penundaan, para peneliti berharap pembangunan Deep Space Gateway dapat dimulai pada awal tahun 2020-an.
Pindah ke ruang cislunar
Ruang cislunar menggambarkan wilayah antara Bumi dan Bulan. Jika sebuah bangunan dibangun di ruang ini, niscaya itu akan menjadi langkah selanjutnya untuk menjelajahi hamparan ruang yang tak terbatas.
“Sementara eksplorasi ruang angkasa sistematis masih dalam tahap perencanaan, memasuki ruang cislunar bersama negara-negara penjelajah ruang angkasa lainnya tentu merupakan langkah besar bagi NASA,” kata Robert Lightfood, yang mengelola NASA di Washington. dalam sebuah pernyataan.
Untuk mendukung NASA dan Roscosmos, sejumlah negara dan organisasi supranasional lain telah menyatakan minatnya untuk bekerja sama, termasuk Kanada, Jepang, dan Badan Antariksa Eropa.
Kedepannya, tidak menutup kemungkinan juga maskapai luar angkasa swasta juga bisa menjadi bagian dari kolaborasi tersebut agar bisa memanfaatkan keunggulan stasiun luar angkasa tersebut.
Meskipun Rusia terutama tertarik untuk menjajah bulan secepat mungkin, NASA fokus pada Mars. Gabungan Deep Space Gateway dapat menjadi kunci keberhasilan kedua tujuan tersebut. Baik sebagai pangkalan untuk membangun transportasi luar angkasa atau sebagai pesawat ruang angkasa independen yang memungkinkan perjalanan ke Mars. Kedua negara ingin mencapai tujuan mereka dalam 20 hingga 30 tahun ke depan.