Oli Scarff / Gambar Getty
“Saya akan berbelanja sebentar” adalah ungkapan yang sering diucapkan di rumah tangga Jerman. “Cepat” adalah istilah yang relatif. Kami menghabiskan rata-rata 63 jam setahun dalam antrian. Tujuh menit Orang Jerman biasanya berdiri di kasir setiap kali berbelanja.
“Di supermarket, hal ini seperti di jalan tol: Anda harus mencoba melakukan perjalanan secara counter-cyclical,” saran pakar manajemen waktu Lothar Seiwert. Ekonom dan penulis non-fiksi tahu apa yang dia bicarakan. Karya-karyanya kini telah terjual lebih dari lima juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa. Judul yang paling terkenal adalah “Manajemen waktu 1×1”.
Seiwert percaya bahwa kita dapat menghemat banyak waktu dengan melihat statistik. Menurutnya, ada pola jelas dalam perilaku belanja masyarakat yang patut dieksploitasi. “Banyak orang berbelanja pada waktu makan siang dan banyak orang yang melakukan tugas mereka di pagi hari.”
Lalu ada pemburu barang murah “yang melihat sesuatu di brosur dan kemudian menunggu di depan pintu masuk mulai jam 7 pagi,” kata Seiwert kepada Business Insider. Pukul 09.00 hingga 11.00 adalah waktu yang tepat untuk berbelanja. Kebanyakan orang kemudian berada di tempat kerja, sekolah, atau rumah.
“Dan antara pukul 14:00 dan 16:00, segala sesuatunya biasanya terjadi dengan sangat cepat,” tambah Seiwert. Hari yang baik untuk berbelanja dalam jumlah besar adalah Selasa dan Rabu. Mulai Kamis kita menuju akhir pekan lagi. Dampaknya, jumlah pelanggan akan meningkat. “Orang-orang kemudian menimbun barang, terutama pada hari Jumat dan Sabtu” – tempat parkir bisa cepat habis.
Dan pada hari Senin kulkasnya diisi ulang,” kata Seiwert. Pembicara dan konsultan sumber daya manusia seringkali merasa kesal ketika berbicara tentang manajemen waktu perusahaan. Operator tahu persis kapan toko mereka akan penuh dan kapan tidak, namun kasir masih kekurangan staf, katakanlah, pada pukul 8:00 pagi.
“Ketika saya berbelanja di supermarket dan dengan hati-hati bertanya apakah saya boleh membuka kasir lagi, para karyawan biasanya akan tersinggung,” katanya kepada Business Insider. Menurutnya, penyebab situasi ini sama dengan 20 tahun lalu. “Jerman adalah negara yang lemah dalam hal ini,” adalah kesimpulan Seiwert.
Baca juga: “Belanja sampai jam 10 malam: Lidl dan Aldi tes jam buka lebih lama”
“Ada pelanggan yang datang, bahkan dengan perusahaan yang mengklaim ramah pelanggan, mereka menghabiskan 20 menit di telepon dan paling banter berbicara dengan suara komputer.” Seiwert menilai masih banyak yang ada di sini dan masih ada potensi untuk dioptimalkan.
Sekitar 80 persen dari seluruh pelancong bisnis akan check out dari hotel pada slot waktu yang sama, namun sebagian besar operator akan mengabaikan hal ini dan mengatur jadwal mereka berdasarkan prioritas lain. Lothar Seiwert juga memiliki tip dalam memilih antrean belanja yang “tepat”:
“Tidak peduli berapa banyak yang ada di keranjang belanjaan seseorang,” kata penulis buku tersebut. “20, 30, 40 hal. Itu tidak masalah. Yang penting adalah jumlah orang yang mengantri di depannya. Proses pembayarannya butuh waktu, bukan scan barangnya.”
Perbandingan UE: Penjaga Portugis Secara statistik hanya 2,49 menit di kasir supermarket. Sebaliknya, warga Yunani menghabiskan 13,72 menit dalam antrian.